kievskiy.org

Bom Atom Akan Meledak jika Amerika Serikat Kirim Pasukan ke Ukraina

Vladimir Putin mengancam akan meledakan senjata nuklir atau bom atom begitu pasukan Amerika Serikat (AS) menginjakan kaki di Ukraina.
Vladimir Putin mengancam akan meledakan senjata nuklir atau bom atom begitu pasukan Amerika Serikat (AS) menginjakan kaki di Ukraina. /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Rusia, Vladimir Putin, memperingatkan dunia Barat bahwa Rusia siap untuk perang nuklir kapanpun jika Amerika Serikat (AS) mengirim pasukan ke Ukraina. Putin menyebut pengiriman pasukan AS merupakan eskalasi konflik yang signifikan dan akan berbuah perang nuklir diantara keduanya.

Pernyataan tersebut disampaikan putin pada Rabu, 12 Maret 2024 menanggapi rencana Presiden AS Joe Biden yang akan memperkuat bantuan ke Ukraina menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) di Negara Paman Sam tersebut pada November mendatang. Menurutnya, bom atom atau senjata nulir akan meledak begitu pasukan Amerika Serikat mendarat di Ukraina atau wilayah Rusia.

"Dari sudut pandang militer-teknis, kita, tentu saja, siap," kata Putin kepada televisi Rossiya-1 dan agensi berita RIA ketika menjawab pertanyaan apakah Rusia siap untuk perang nuklir.

Valdimir Putin menyebut bahwa AS telah memahami bahwa jika mereka menurunkan pasukannya di wilayah Rusia atau Ukraina, hal tersebut merupakan pernyataan perang terbuka yang akan berbuah perang nuklir antar dua negara adidaya tersebut.

"(Di AS) ada cukup banyak spesialis dalam bidang hubungan Rusia-Amerika dan dalam bidang pembatasan strategis," kata Putin.

Oleh karena itu, menurutnya Pemerintahan Joe Biden tidak akan secara serampangan menurunkan pasukan ke wilayah Ukraina atau Rusia. Sehingga, perang nuklir yang ditakutkan terjadi masih jauh panggang dari api.

"Oleh karena itu, saya tidak berpikir bahwa di sini semuanya mendekat ke sana (konfrontasi nuklir), tetapi kita siap untuk ini,” ujar Putin.

Kendati demikian, Vladimir Putin menilai AS belum siap untuk melaksanakan pembicaraan serius mengenai Ukraina meskipun sejumlah negara Eropa mempromosikan pembicaraan tersebut sebagai upaya mitigasi konflik berkelanjutan pasca Perang Dingin.

Seperti diketahui, Perang di Ukraina memicu krisis hubungan Rusia dengan Barat teraparah sejak Krisis Rudal Kuba 1962. Putin telah beberapa kali memperingatkan Barat bahwa mereka menghadapi risiko untuk memprovokasi perang nuklir jika mengirim pasukan untuk bertempur di Ukraina.

Putin mengirim puluhan ribu pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, memicu perang skala besar setelah delapan tahun konflik di Ukraina timur antara pasukan Ukraina di satu sisi dan warga Ukraina pro-Rusia serta proxy Rusia di sisi lain.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat