kievskiy.org

Dewan Keamanan PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza untuk Pertama Kalinya

Kondisi Gaza bak kota mati.
Kondisi Gaza bak kota mati. //x.com @UNRWA /x.com @UNRWA

PIKIRAN RAKYAT – Dewan Keamanan PBB akhirnya menyerukan gencatan senjata segera di Gaza untuk pertama kalinya pada Senin, 25 Maret 2024. Amerika Serikat kali ini tidak menggunakan hal veto mereka untuk keputusan tersebut.

Selain mengumumkan gencatan senjata, Dewan Keamanan PBB juga menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat seluruh sandera. Keputusan AS bahkan disebut sebagai keretakan hubungan antara Amerika dengan Israel Penjajah.

Dalam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB tersebut, AS abstain, dan 14 anggota lain memberi suara dukungan. Saat AS menolak resolusi gencatan senjata di Gaza, pembicaraan soal pembebasan sandera cukup rumit terjadi antara Hamas dan Israel Penjajah.

“Kami sudah sangat jelas, kami sangat konsisten dalam mendukung gencatan senjata sebagai bagian dari kesepakatan penyanderaan. Begitulah struktur kesepakatan penyanderaan, dan resolusi mengakui pembicaraan yang sedang berlangsung,” ujar Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby.

Baca Juga: Penelitian: Ibu Hamil yang Punya Riwayat Komplikasi Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sayangnya, gencatan senjata hanya dilakukan sementara waktu saja. Dalam resolusi tersebut dikatakan Israel Penjajah harus melakukan gencatan senjata selama dua minggu, atau selama 15 hari ke depan di sisa bulan Ramadhan.

Keputusan ini secara hukum mengikat Israel Penjajah tetapi tidak mengikat Hamas. Pasalnya Hamas bukanlah sebuah negara.

Setelah perang Israel Penjajah-Palestina makin panas selama 5 pekan lebih, hubungan Israel Penjajah dengan PBB disebut mulai merenggang. PBB menuduh Israel Penjajah menghalangi bantuan, sedangkan Israel Penjajah menuduh PBB gagal melaksanakan distribusi bantuan.

Israel Penjajah juga mengklaim bahwa sebanyak 253 penduduk mereka jadi sandera di Gaza. Sebanyak 130 orang masih belum ditemukan hingga saat ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat