PIKIRAN RAKYAT - Lebaran berbeda dirasakan elite Hamas Ismail Haniyeh. Tujuh anggota keluarganya dihabisi Israel Penjajah, Rabu, 10 April 2024.
Tiga anak dan empat cucu elite Hamas itu tewas dalam serangan udara penjajah di kamp pengungsi Gaza, Palestina. Adalah Hazem, Amir, dan Mohammad, anak Haniyeh yang dibunuh penjajah.
Adapun empat cucu Ismail Haniyeh yang dihabisi penjajah adalah Mona, Amal, Khaled, dan Razan. Haniyeh bilang, para pemimpin Palestina tak akan mundur jika keluarga mereka menjadi sasaran tentara Israel Penjajah. Disampaikan pula bahwa pembunuhan tersebut tidak akan memengaruhi tuntutan Hamas dalam perundingan gencatan senjata.
Haniyeh bukan satu-satunya warga yang menderita. Idulfitri di Palestina berbeda dengan di negara lainnya. Bila di negeri lain momen Idulfitri diliputi kebahagiaan, di Palestina berbeda. Ada derita yang mesti dipikul.
"Di Gaza, umat Islam Palestina merayakan hari raya Idul Fitri sambil menanggung kekerasan dan kelaparan yang terus berlanjut akibat perang Israel," demikian laporan yang ditulis Al Jazeera, Rabu malam waktu setempat.
Netanyahu lemahkan peluang gencatan senjata
Kepala hubungan politik dan internasional Hamas Basim Naim bilang, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah melakukan upaya maksimal untuk melemahkan peluang mencapai perjanjian gencatan senjata. Hal itu disampaikannya setelah tiga anak dan empat cucu elite Hamas dibunuh.
Dia mengungkapkan, Netanyahu ada di bawah tekanan Amerika Serikat, komunitas internasional, dan masyarakat Israel. Sehingga, Netanyahu terpaksa menggunakan cara kotor lainnya dalam menghabisi para pemimpin.
Gagalkan negosiasi gencatan senjata
