kievskiy.org

Google Pecat 28 Karyawan yang Demo Bela Palestina, Tolak Setop Proyek Nimbus untuk Israel

Ilustrasi Google.
Ilustrasi Google. /REUTERS/Mike Blake

PIKIRAN RAKYAT - Google pecat 28 karyawan yang melakukan unjuk rasa membela Palestina. Pasalnya, perusahaan teknologi raksasa itu diprotes sebab menyediakan layanan komputasi awan dan kecerdasan buatan (AI) kepada pemerintah Israel.

Unjuk rasa berlangsung pada Selasa, 16 April 2024, oleh kelompok No Tech for Apartheid. Mereka menduduki kantor Google di California dan New York untuk memprotes Proyect Nimbus, kontrak senilai 1,2 miliar dolar AS atau setara Rp19,5 triliun antara Google dan Israel Penjajah.

Dalam video yang tersebar viral di media sosial, polisi tampak menangkap sejumlah karyawan Google, di kantor CEO Google Cloud, Thomas Kurian.

Tanggapan Google

Kamis, 18 April 2024, Google merespons, mereka bukan menangkap karyawan karena melakukan demo, melainkan karena ingin mengakses fasilitas perusahaan.

"Itu pelanggaran yang jelas terhadap kebijakan kami dan perilaku yang sepenuhnya tidak dapat diterima," kata Google, dikutip dari Al Jazeera, Jumat, 19 April 2024.

“Setelah (demonstran) menolak beberapa permintaan untuk meninggalkan lokasi, penegak hukum (polisi) dilibatkan untuk mengusir mereka guna memastikan keamanan kantor,” kata seorang juru bicara.

Google juga membantah kontrak tersebut terkait dengan senjata atau badan intelijen, sebagaimana rumor yang beredar.

“Sejauh ini kami telah menyelesaikan penyelidikan individu yang mengakibatkan pemutusan hubungan kerja terhadap 28 karyawan, dan akan terus menyelidiki dan mengambil tindakan sesuai kebutuhan," kata Google.

Kata CEO

Dalam sebuah postingan blog, CEO Google, Sundar Pichai mengeluarkan peringatan terselubung kepada karyawan yang melakukan unjuk rasa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat