kievskiy.org

Sejak Oktober 2023, 141 Jurnalis Tewas dalam Serangan Udara Israel Penjajah di Gaza

Sejumlah warga sipil berduka di pemakaman jurnalis Palestina Mohammed Abu Hatab.
Sejumlah warga sipil berduka di pemakaman jurnalis Palestina Mohammed Abu Hatab. /Reuters/Mohammed Salem

PIKIRAN RAKYAT - Tragedi kemanusiaan di Palestina terus berlanjut, dengan gugurnya seorang jurnalis Palestina dalam serangan udara Israel pada Kamis 25 April 2024.

Mohammed al-Jamal, seorang reporter dari kantor berita Palestine Now, menjadi korban ketika rumahnya di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, dihantam oleh jet tempur Israel.

Dengan kematian al-Jamal, catatan kantor media pemerintah Gaza mencatat bahwa jumlah total jurnalis yang tewas telah mencapai angka yang mengkhawatirkan, yakni 141 orang, sejak Oktober 2023.

Serangan tersebut menjadi bagian dari serangkaian tindakan yang dilakukan Israel sebagai tanggapan terhadap serangan lintas batas yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan hampir 1.200 kematian.

Namun, serangan-serangan balasan Israel telah mengakibatkan lebih dari 34.200 warga Palestina tewas dan 77.200 lainnya terluka.

Situasi ini semakin diperparah oleh pengepungan ketat yang dilakukan oleh Israel, yang mengakibatkan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut. Lebih dari 85 persen penduduk Gaza utara kini terpaksa mengungsi, sementara ketersediaan makanan, air bersih, dan obat-obatan semakin menipis.

Wilayah Gaza, yang telah hancur selama lebih dari enam bulan perang, menjadi saksi terhadap penderitaan dan keputusasaan yang tak terbayangkan bagi penduduknya. PBB mencatat bahwa situasi tersebut telah mencapai taraf krisis yang mengancam kehidupan warga sipil.

Pada Januari, Israel dituduh melakukan genosida oleh pihak Palestina, yang mengajukan gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ).

Putusan sementara ICJ memerintahkan Israel untuk menghentikan aksi genosida dan memastikan bantuan kemanusiaan mencapai warga sipil di Gaza. Namun, kekerasan terus berlanjut, meninggalkan jejak penderitaan yang mendalam di tanah Palestina.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat