kievskiy.org

KFC Malaysia Tutup Sementara Akibat Aksi Boikot oleh Pendukung Palestina

Ilustrasi gerai KFC.
Ilustrasi gerai KFC. /Pixabay/denvit

PIKIRAN RAKYAT - KFC Malaysia telah menutup sementara beberapa outletnya, di tengah seruan untuk memboikot terkait dengan aksi genosida Israel penjajah di Gaza. KFC adalah salah satu dari sejumlah merek Barat di Malaysia, dengan lebih dari 60 persen penduduknya adalah Muslim.

Perusahaan itu telah menjadi sasaran seruan boikot atas hubungan mereka dengan Israel penjajah. QSR Brands Holdings Bhd, yang mengoperasikan restoran KFC dan Pizza Hut di Malaysia, mengatakan untuk sementara menutup gerai di tengah "kondisi ekonomi yang menantang" untuk "mengelola peningkatan biaya bisnis dan fokus pada zona perdagangan keterlibatan tinggi".

"Berkontribusi positif kepada masyarakat Malaysia, menjaga kecintaan merek terhadap KFC dan melindungi karyawan merek adalah prioritas bagi organisasi," ujar QSR Brands Holdings Bhd dalam sebuah pernyataan.

"Karyawan dari outlet yang terkena dampak ditawari kesempatan untuk pindah ke toko operasi yang lebih sibuk, sebagai bagian dari upaya optimalisasi ulang perusahaan," ucapnya.

"Sebagai perusahaan yang telah melayani warga Malaysia selama lebih dari 50 tahun, fokusnya tetap pada penyediaan produk dan layanan berkualitas kepada pelanggan, sambil berkontribusi positif terhadap ekonomi Malaysia melalui keamanan kerja untuk 18.000 anggota tim di Malaysia, di antaranya, sekitar 85 persen adalah Muslim," katanya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.

Akan tetapi, QSR Brands Holdings Bhd tidak merinci alasan untuk kondisi yang sulit.

Aksi Boikot Pro Palestina

Sementara itu, media lokal yang mengaitkan penutupan dengan boikot, mengutip data Google Map yang menunjukkan puluhan outlet yang terkena dampak di seluruh negeri. Boikot di negara-negara mayoritas Muslim telah disalahkan atas merosotnya pendapatan merek-merek Barat yang dianggap terkait dengan Israel penjajah.

Pada bulan Februari, McDonald's mengutip kampanye boikot di Timur Tengah, Indonesia, dan Malaysia untuk penjualan yang tumbuh hanya 0,7 persen selama kuartal keempat 2023, dibandingkan dengan pertumbuhan 16,5 persen tahun sebelumnya.

Unilever, yang memproduksi sabun Dove, es krim Ben & Jerry, dan kubus stok Knorr, mengatakan bahwa penjualan di Indonesia telah mengalami penurunan dua digit selama kuartal keempat sebagai akibat dari "kampanye yang berfokus pada geopolitik dan menghadapi konsumen".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat