PIKIRAN RAKYAT - Pertempuran sengit sedang berlangsung di Rafah timur dengan pejuang Hamas menyergap tank dan tentara Israel Penjajah menggunakan alat peledak rakitan, roket, dan tembakan penembak jitu.
Hamas gegas menghadapi pasukan Israel saat anak buah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu semakin masuk ke kota Rafah, kota yang menampung 1,4 juta warga Palestina.
Tank-tank Israel menutup Rafah dari selatan dan merampungkan pengepungan “zona merah”, di mana militer Israel telah memerintahkan 100.000 warga Palestina untuk mengungsi dari sana.
Hal ini lantaran kabinet perang Israel bersikeras memperluas operasi militer IOF di kota Gaza bagian selatan tersebut.
Setidaknya 34.943 orang telah tewas dan 78.572 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Adapun jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang dengan puluhan orang masih ditawan.
Baca Juga: Dokter Prancis Siap Mati Demi Obati Warga Gaza: Saya Tidak Lebih Berharga dari Rakyat Palestina
Ada 'pembantaian' Sipil Malam Hari
Seorang anggota Pertahanan Sipil Palestina di Gaza utara mengatakan pasukan Israel Penjajah melancarkan aksi pembantaian warga sipil saat warga tertidur.
Serangan setidaknya menyasar tiga rumah di wilayah kamp pengungsi Beit Lahia dan Jabalia.
Akibatnya, kru penyelamat hingga saat ini masih berusaha menyelamatkan orang-orang dari bawah reruntuhan tiga rumah yang hancur akibat pemboman semalam.