kievskiy.org

Dokter Prancis di Gaza Marah Lihat Israel Bantai Rafah: Mereka Bukan Manusia!

Sebuah kendaraan militer Israel penjajah menembak di dekat perbatasan Israel-Gaza.
Sebuah kendaraan militer Israel penjajah menembak di dekat perbatasan Israel-Gaza. /Reuters/Ammar Awad

PIKIRAN RAKYAT - Kekejian Israel penjajah yang kini melakukan pembantaian di daerah Rafah, Gaza, disaksikan langsung oleh dokter asal Prancis, Zouhair Lahna. Dia mengaku telah bekerja di zona konflik di seluruh dunia seperti Suriah, Libya, Yaman, Uganda dan Ethiopia, tetapi belum pernah melihat yang seperti genosida Israel penjajah di Gaza.

Dalam situasi yang mengancam jiwa itu, ahli bedah panggul dan dokter kandungan Prancis-Maroko tersebut mengatakan bahwa ada rute menuju keselamatan bagi warga sipil. Namun, pasukan Israel penjajah merebut dan menutup perbatasan Rafah dengan Mesir pada Selasa 7 Mei 2024.

Padahal, jalur itu merupakan satu-satunya jalan keluar bagi warga Palestina dari genosida Israel penjajah. Selain itu, jalur tersebut juga menjadi titik masuk paling penting untuk bantuan kemanusiaan.

"Ini adalah ketidakadilan lain.… Mereka (Israel penjajah) bukan manusia," kata Zouhair Lahna.

Dia pada saat ini sudah dievakuasi dari Rumah Sakit Gaza Eropa di Khan Younis dan sedang berada di Kairo, Mesir. Dia pun menyesalkan harus meninggalkan rekan-rekan Palestinanya.

"Saya marah, merasa bersalah, kesal... karena saya meninggalkan beberapa orang. Mereka adalah teman saya," ucap Zouhair Lahna.

"Saya bersama mereka, para dokter ini, orang-orang ini. Kami makan bersama, kami bekerja bersama, dan sekarang saya meninggalkan mereka dalam kesulitan. Mereka harus memindahkan keluarga mereka, mencari tenda, mencari air, untuk makanan," tuturnya menambahkan.

Zouhair Lahna telah menghabiskan berbulan-bulan menjadi sukarelawan di rumah sakit Gaza, sebagai bagian dari misi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Dokter Palestina di Eropa (PalMed Europe) dan Rahma International yang berbasis di AS.

Pada pagi hari ketika pengungsi Palestina di Rafah timur diperintahkan untuk mengungsi dan sebelum tank-tank Israel penjajah masuk, dia bersama rekan-rekan asingnya menerima pesan teks dari tentara Israel penjajah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat