kievskiy.org

Penjajah Israel Bantai Puluhan Pasien Gaza, Dikubur Hidup-hidup di Rumah Sakit Al Shifa

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa yang dibombardir pasukan Israel penjajah, pada 1 April 2024.
Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa yang dibombardir pasukan Israel penjajah, pada 1 April 2024. /Reuters/Dawoud Abu Alkas

PIKIRAN RAKYAT - Lebih dari 50 mayat pasien ditemukan di bawah puing-puing Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza, pada Selasa, 7 Mei 2024. Laporan tersebut diungkapkan oleh Motasem Salah, Direktur Pusat Operasi Darurat Gaza.

Motasem menyebut bahwa banyak jenazah asal Gaza yang terkubur hidup-hidup di bawah reruntuhan di beberapa bagian Rumah Sakit Al-Shifa, termasuk ruang rawat inap dan unit gawat darurat.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa beberapa jenazah ditemukan di ruang penerimaan dan unit gawat darurat dengan keadaan yang membusuk. Beberapa unit tersebut, kata dia, mengalami kerusakan parah, dengan reruntuhan yang menimbun beberapa pasien,

“Puluhan jenazah ditemukan di ruang penerimaan dan unit gawat darurat. Sebagian dari unit tersebut telah mengalami kerusakan parah, dengan reruntuhan yang menimbun beberapa pasien," ujarnya dilansir dari Aljazeera.

Dikubur Hidup-hidup

Dilansir dari Al-Jazeera, Motasem menuding bahwa tentara Israel penjajah secara kejam mengubur hidup-hidup pasien asal Gaza yang tidak berdaya di dalam rumah sakit. Padahal sudah jelas menurut hukum internasional, rumah sakit adalah area yang dilindungi dan tidak boleh diserang.

Selain itu, Motasem mengungkapkan bahwa pasien yang terlantar itu tidak memiliki cara untuk menghindar ketika bangunan rumah sakit dihancurkan bertubi-tubi oleh pasukan Zionis Israel.

"Jenazah yang ditemukan tersebar di tempat tidur, ruang penerimaan, dan unit gawat darurat, menunjukkan bahwa Israel menghancurkan bangunan tersebut di atas kepala orang-orang sakit dan terluka. Mereka secara harafiah dikubur hidup-hidup," katanya.

Adapun tentara Israel telah dilaporkan melakukan serangan terhadap rumah sakit, termasuk melibatkan pasien dan perawat.

Sebelumnya, pasukan Israel penjajah terus menyasar rumah sakit dengan tuduhan bahwa para Hamas menggunakan fasilitas tersebut untuk merencanakan operasi dan menahan sandera Israel. Terbaru, kelompok Hamas Palestina telah menyangkal tuduhan-tuduhan tersebut.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat