PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pertahanan Taiwan Yen De-fa mengatakan pihaknya telah menghabiskan dana hampir 900 juta dolar AS atau setara Rp13 triliun untuk mengacak-acak dan melawan serangan angkatan udara Tiongkok.
Hal ini diungkapkan Yen De-fa pada Rabu 7 Oktober 2020. Dia menggambarkan tekanan yang mereka hadapi dari Tiongkok semakin tinggi, sebagaimana dikutip Pikiran-rakyat.com dari Straits Times.
Taiwan sebagai wilayah yang demokratis diklaim sebagai provinsi Tiongkok dan meningkatkan aktivitas militernya di dekat pulau itu. Hal ini dilakukan Negeri Tirai Bambu sebagai tanggapan adanya kolusi antara Taiwan dan Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu!
Pihak Tiongkok marah atas peningkatan dukungan AS untuk Taiwan, termasuk kunjungan pejabat senior pemerintah AS dan penjualan senjata.
Dalam beberapa minggu terakhir, jet tempur Tiongkok melintasi garis tengah Selat Taiwan, yang biasanya berfungsi sebagai zona penyangga tidak resmi, dan menerbangkan beberapa misi ke zona identifikasi pertahanan udara barat daya Taiwan.
Berbicara di parlemen, Menhan Yen De-fa mengatakan angkatan udaranya telah berebut 2.972 kali melawan pesawat Tiongkok di tahun ini dengan biaya miliaran dolar AS.
Baca Juga: Najwa Shihab Tegaskan Tak Bakal Mundur Walau Dipolisikan, Mantan Ketua MK: Pelapor Harusnya Dipidana
"Akhir-akhir ini tekanannya sangat besar," kata Yen, tanpa memberikan angka perbandingan pada tahun 2019 lalu.