kievskiy.org

Palang Merah Internasional Laporkan Perubahan Iklim Picu Peningkatan Suhu Panas Ekstrem Dunia

Ilustrasi suhu panas ekstrem.
Ilustrasi suhu panas ekstrem. /Pixabay/Geralt

PIKIRAN RAKYAT - Perubahan iklim secara ekstrem, khususnya cuaca panas, mencatat sejumlah kasus kematian di dunia. Sebuah laporan penelitian belum lama ini mengatakan peningkatan rata-rata suhu panas ekstrem dunia selama 26 hari dalam 12 bulan terakhir didorong oleh kondisi tersebut. Laporan penelitian ini telah diterbitkan oleh Pusat Iklim Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, The World Weather Attribution, dan Climate Central.

Lebih lanjut, laporan ini menunjukkan peran pemanasan global dalam meningkatkan frekuensi dan intensitas suhu panas ekstrem di seluruh dunia. Dalam laporan ini, para ilmuwan menggunakan tahun 1991 hingga 2020 untuk menentukan suhu yang termasuk dalam 10 persen teratas di setiap negara selama periode tersebut.

Selanjutnya, mereka memantau 12 bulan terakhir hingga 15 Mei 2024 untuk menentukan berapa hari selama periode tersebut suhu berada dalam atau di luar kisaran sebelumnya.

Kemudian, mereka menggunakan metode tinjauan sejawat untuk meneliti pengaruh perubahan iklim pada setiap hari yang sangat panas tersebut.

Pada akhirnya, mereka menyimpulkan bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia di berbagai tempat di dunia, secara rata-rata, 26 hari lebih lama dari suhu panas ekstrem dibandingkan jika tidak ada cuaca panas ekstrem.

Sedangkan untuk tahun ini, gelombang suhu panas ekstrem telah melanda sebagian besar wilayah dunia, mulai dari Meksiko hingga Pakistan.

Berdasarkan laporannya, terungkap data suhu panas dalam 12 bulan terakhir yang menunjukkan sekitar 6,3 miliar orang atau sekitar 80 persen populasi global mengalami setidaknya 31 hari cuaca yang tergolong panas ekstrem.

Secara total, 76 gelombang panas ekstrem tercatat tersebar pada 90 negara berbeda di setiap benua kecuali Antartika.

Negara Terpanas

Lima negara yang paling terkena dampaknya kebanyakan ada di Amerika Latin, seperti Suriname yang diperkirakan akan dilanda cuaca ekstrem selama 24 hari. Negara lainnya adalah Ekuador, Guyana, El Salvador, dan Panama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat