kievskiy.org

Erdogan Sindir PBB ‘Loyo’ atas Genosida di Rafah, Sentil AS dan Pemimpin Eropa

Asap mengepul akibat serangan Israel selama operasi militer Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 28 Mei 2024.
Asap mengepul akibat serangan Israel selama operasi militer Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 28 Mei 2024. /Reuters/Hatem Khaled

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tegas mengecam PBB karena tidak bisa menghentikan serangan Israel ke seluruh penjuru Gaza, Palestina. Utamanya, tragedi terbaru yang menewaskan sedikitnya 45 pengungsi terdiri atas wanita, anak-anak, dan orang lanjut usia di Tal As-Sultan, Rafah pada Minggu malam, 26 Mei 2024.

"Semangat PBB sudah mati di Gaza," kata Erdogan di hadapan para parlemen Turki pada Rabu, 29 Mei 2024.

Kecaman Erdogan muncul ketika Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan untuk membahas serangan mematikan Israel terhadap kamp pengungsi di sebelah barat Rafah pada Selasa kemarin.

Erdogan secara gamblang mempertanyakan fungsi PBB di tengah berlangsungnya genosida abad ke-21 yang dilakukan berulang kali oleh Israel.

"Apa gunanya PBB jika Anda tidak bisa menghentikan genosida yang disiarkan langsung di abad ke-21," kata Erdogan dengan lebih membara.

Erdogan, bahkan merasa PBB sudah benar-benar ‘loyo’ karena ketidakmampuan memberikan jaminan perlindungan personel dan pekerja bantuan yang dikirimkan ke Gaza.

"Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan tidak mampu melindungi personel atau pekerja bantuannya sendiri, apalagi menghentikan genosida. Tidak hanya umat manusia yang binasa di Gaza, tetapi juga PBB dengan semangatnya," katanya lagi.

Erdogan pun membeberkan bagaimana nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, kebebasan berbicara dan pers, hak perempuan dan anak telah musnah karena kematian umat manusia di Gaza.

Dalam hal ini, Erdogan lantang melabeli Benjamin Netanyahu yang mendalangi semua serangan Israel ke masyarakat sipil Gaza sebagai vampir biadab.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat