kievskiy.org

Israel Penjajah Dikecam Atas Kebakaran di Rafah, Benjamin Netanyahu Akui Ada Kesalahan Tragis

Asap mengepul menyusul serangan Israel penjajah selama operasi militer di Rafah pada 28 Mei 2024.
Asap mengepul menyusul serangan Israel penjajah selama operasi militer di Rafah pada 28 Mei 2024. /Reuters/Hatem Khaled

PIKIRAN RAKYAT - Israel penjajah banjir kecaman dari berbagai kalangan internasional atas serangan brutal ke kamp-kamp pengungsi di Tal As-Sultan, Rafah pada Minggu, 26 Mei 2024. Meskipun, mereka mengeklaim bahwa penyelidikan sedang dilakukan terkait kebakaran hebat yang melalap area tenda pengungsi Gaza itu.

Israel penjajah dengan bombardir rudal ke tenda-tenda pengungsi Gaza telah mengakibatkan 45 orang tewas yang berasal dari kalangan wanita, anak-anak, dan orang lanjut usia, sedangkan 249 lainnya luka-luka berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Gaza.

Lembaga Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), bahkan menggambarkan korban tewas yang termasuk perempuan dan anak-anak dibakar hidup-hidup di dalam tenda di tengah malam yang menjadi istirahat mereka.

Memicu kebakaran hebat

Militer Israel mengatakan bahwa serangan kawasan Rafah selatan telah menyasar dan menewaskan dua agen senior Hamas namun juga memicu kebakaran besar yang disebut pembantaian disengaja.

Jaksa Militer Israel pun tampil lewat pernyataan bahwa serangan berubah menjadi kesalahan sangat serius hingga penyelidikan akan dilakukan untuk menemukan sumber penyimpangannya.

"Rincian insiden masih dalam penyelidikan, dan kami berkomitmen untuk melakukan penyelidikan semaksimal mungkin," kata Mayor Jenderal Yifat Tomer Yerushalmi dalam konferensi pers pada Senin, 27 Mei 2024.

"Tentara Israel menyesal jika terjadi kerugian terhadap non-kombatan selama serangan dalam peperangan tersebut," katanya lagi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui bahwa kesalahan tragis telah dilakukan pasukannya yang mengorbankan puluhan nyawa warga sipil di kamp pengungsi di Rafah. Meski begitu, kesimpulan pihak bersalah atas insiden kebakaran di Rafah masih belum bisa didapatkan karena adanya prosedur penyelidikan terlebih dahulu sesuai kebijakan militer mereka.

"Meskipun kami berupaya semaksimal mungkin untuk tidak menyakiti warga sipil yang tidak bersalah, tadi malam, terjadi kesalahan yang tragis," kata Netanyahu dalam pidato di parlemen Israel.

"Kami sedang menyelidiki insiden tersebut dan akan mendapatkan kesimpulan karena ini adalah kebijakan kami," katanya lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat