PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia saat ini masih dipusingkan oleh dua masalah besar yang menimpa ketenangan di dalam negeri.
Selain masih harus bergulat dengan pandemi Covid-19 yang angkanya tidak menunjukan adanya perbaikan, pemerintah kini harus direpotkan dengan aksi massa besar-besaran yang dilakukan oleh sejumlah elemen masyarakat.
Masyarakat ini menuntut pemerintah membatalkan diberlakukannya Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Dicecar Pertanyaan Tentang Konspirasi, Donald Trump: Katakan Saja Itu Gila dan Tidak Benar
Aturan ini dianggap bisa menyengsarakan kaum buruh, pekerja, dan para mahasiswa nantinya di masa depan.
Mengingat saat ini pandemi Covid-19 masih terus berlangsung, aksi massa yang terjadi itu bisa menjadi kluster baru penyebaran wabah ini.
Tetapi, aksi massa plus persebaran Covid-19 yang terjadi bersamaan tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia saja.
Baca Juga: Masih di AS, Menhan Prabowo Subianto Justru Sudah Ditunggu-tunggu di Austria
Tercatat ada dua negara lainnya di daerah Asia Tenggara (ASEAN) yang sedang bergulat juga untuk mengatasi hal ini.
Setidaknya pada Oktober 2020, selain Indonesia, ada dua negara Asia Tenggara yang tengah direpotkan oleh aksi massa besar yang menuntut pemerintah melakukan sesuatu sehingga protokol kesehatan Covid-19 di nomor duakan.