PIKIRAN RAKYAT - Kemenangan Joe Biden dalam Pemilu di Amerikas Serikat memberi udara baru bagi banyak pihak tak terlepas Tiongkok.
Dengan terpilihnya Joe Biden menjadi Presiden AS yang baru mendorong Tiongkok untuk mencoba dan merundingkan kembali soal kesepakatan perdagangan.
Tiongkok menilai kesepakatan perdagangan yang dibuat bersama dengan Donald Trump telah dipelintir untuk kepentingan Washington.
Baca Juga: Mulai Abai, Sebagian Warga Kabupaten Tasikmalaya Akui Jenuh dengan Protokol Kesehatan
Recana tersebut disampaikan langsung oleh penasihat pemerintah Tiongkok.
Kesepakatan perdagangan fase satu yang dituntaskan setelah berbulan-bulan negosiasi yang menyakitkan dan tarif perang perdagangan yang menumpuk di kedua sisi.
Hal itu membuat Tiongkok berkomitmen untuk membeli 200 miliar dollar atau setara dengan lebih dari Rp2.800 triliun barang AS tambahan di atas level 2017, namun berhenti memaksa perubahan struktural besar pada model ekonomi Beijing.
Baca Juga: Hari Pahlawan 2020: Kenali 10 Pahlawan Berdarah Sunda, dari Dewi Sartika hingga Otto Iskandardinata
Meski begitu, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman SCMP, para penasihat melihat ika kesepakatan itu tidak realistis untuk diterapkan oleh Tiongkok.