PIKIRAN RAKYAT - Badan Intelejen Pusat Amerika Serikat (AS) mempercayai bahwa Korea Utara memiliki teknologi untuk memastikan rudal antarbenua milik mereka tidak terbakar saat masuk kembali ke atmosfer.
"CIA telah menilai bahwa kendaraan masuk kembali ICBM Pyongyang kemungkinan akan bekerja secara memadai jika diterbangkan pada lintasan normal ke target benua AS," kata Yayasan Heritage Konservatif dalam laporan tahunan tentang kekuatan militer AS pada Selasa, 17 November 2020.
Untuk memungkinkan roket masuk kembali, turun dan mendarat secara terkendali, roket harus menahan gesekan 7.000-8.000 derajat celsius tanpa meledak atau meninggalkan lintasannya.
Baca Juga: Bantuan Kuota Internet di Papua Baru 25 Persen, Dinas Pendidikan Rancang Pembelajaran Offline
Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat
Dilansir Pikiran-rakyat.com dari Chosun, teknologi rudal ini dianggap sebagai rintangan terakhir bagi pengembangan ICBM Korea Utara.
Pemerintah Korea Selatan menyatakan secara resmi bahwa Korea Utara masih belum menyempurnakan teknologinya ini.