PIKIRAN RAKYAT – Provinsi Salahuddin, Irak pada Minggu, 22 November 2020, mengumumkan waktu berkabung selama tiga hari.
Hal itu dilakukan setelah serangan mematikan yang diduga dilakukan oleh kelompok bersenjata ISIS, membuat beberapa orang mengkritik pihak berwenang karena gagal melawan balik.
Pada Sabtu (21 November 2020) malam, sebuah bom yang diletakan di pinggir jalan menghantam sebuah mobil milik penduduk sipil, di jalan terbuka sekitar 200km di sebelah utara kota Bagdad.
Baca Juga: Profil Millen Cyrus, Keponakan Ashanty dan Selebgram yang Diduga Terjerat Kasus Narkoba
Ketika pasukan kemanan tiba di tempat kejadian perkara (TKP), kelompok bersenjata ISIS melakukan penyerangan terhadap mereka.
Petugas medis mengatakan bahwa serangan tersebut membunuh enam petugas keamanan Irak dan empat warga sipil, termasuk satu orang yang meninggal karena terluka pada Sabtu malam.
Meskipun sampai saat ini belum ada klaim tanggung jawab dari ISIS, tetapi baik walikota dan polisi Irak menyalahkan kelompok bersenjata yang berhasil dikalahkan Irak pada tahun 2017 tersebut.
Baca Juga: Update Virus Corona Dunia 23 November 2020, Kasus Positif Indonesia Tertinggi ke-4 Asia
Kemenangan tersebut terjadi, setelah pertempuran brutal selama tiga tahun untuk merebut kembali sepertiga wilayah Irak yang direbut oleh ISIS pada tahun 2014.