kievskiy.org

Banyak Pelanggar, Ridwan Kamil Akui Belum Puas dengan Pelaksanaan PPKM Darurat

Kepolisian dari Polrestabes Bandung saat berjaga di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung sejak siang hari di masa PPKM Darurat pada Senin 5 Juli 2021.*
Kepolisian dari Polrestabes Bandung saat berjaga di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung sejak siang hari di masa PPKM Darurat pada Senin 5 Juli 2021.* /Pikiran Rakyat/M. Iqbal Maulud

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui pelaksanaan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat yang sudah berjalan selama tiga hari atau sejak 3 Juli lalu dirasa belum memuaskan.

Target yang belum terpenuhi dan juga masalah teknis di lapangan masih mewarnai pelaksanaan PPKM.

"Pelaksanaan PPKM, belum memuaskan, target penurunan 30 persen, ini masih di angka 17 persen. Masih koordinasi akan banyak penyekatan dan penindakan, termasuk tipiring di jalan segera dilaksanakan untuk mengurangi mobilitas," ujar Ridwan dalam jumpa pers virtual dari Gedung Pakuan, Selasa 6 Juli 2021.

Menurut dia, masih ada kerancuan sektor kritikal dan esensial. Menyikapinya hal itu pihaknya akan melakukan edukasi lagi agar masyarakat jelas memahami pengertian kritikal dan esensial.

Baca Juga: Ikuti Instruksi Ridwan Kamil, BUMD MUJ dan Krakatau Steel Grup Dukung Suplai Oksigen ke Rumah Sakit di Jabar

"Pelanggaran masih banyak terjadi dalam dua hari ini. Masih ada tafsir itu bahwa dia masuk kategori esensial dan ada yang niat melanggar," ucapnya.

Kemudian pihaknya akan menindak yang tidak melaksanakan WFH (work from home) 100 persen, termasuk industri yang masih bandel.

"Ada beberapa yang teridentifikasi dua hal, satu yang tidak punya satgas Covid-19, sehingga banyak karyawan kena Covid-19 hanya dipulangkan tidak diurus, hingga menimbulkan klaster keluarga. Kedua, mereka tetap buka meskipun mereka bukan masuk kategori industri kritikal dan esensial, tim dari polisi akan segera besok lusa merazia ke industri juga," tutur dia.

Alur Komando

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat