kievskiy.org

Proyek Bendungan Sadawarna Subang Tetap Jalan, BBWS Citarum Siapkan Tempat Isoman Pegawai

Bendungan Sadawarna, Subang, Jawa Barat, dibangun sejak dimulainya kontrak pada November 2018 dan ditargetkan selesai Oktober 2022.
Bendungan Sadawarna, Subang, Jawa Barat, dibangun sejak dimulainya kontrak pada November 2018 dan ditargetkan selesai Oktober 2022. /Pikiran Rakyat/Novianti Nurulliah

PIKIRAN RAKYAT - Penyebaran Covid-19 saat ini semakin meluas termasuk pada lingkungan proyek pembangunan Bendungan Sadawarna, Subang, Jawa Barat. 

Meski demikian, tidak mengganggu kecepatan kinerja pembangunan proyek yang ditargetkan capai 75 persen hingga akhir tahun ini. 

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS Citarum) Anang Muchlis menuturkan, sesuai dengan instruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), meski kondisi pandemi pihaknya tetap menjunjung tinggi produktivitas. 

Namun tetap mengedepankan protokol kesehatan juga. 

 Baca Juga: Geger Donasi Rp2 Triliun Akidi Tio, Yenny Wahid Ungkit Kejadian Memalukan yang Dialami Menlu Adam Malik

"Tapi memang ada pekerja-pekerja di sini yang terpapar, kita tetap tangani dengan menyiapkan tempat isolasi mandiri yang tidak jauh dari lokasi. Tempat isoman tersebut untuk pegawai dan juga keluarga mereka yang terpapar. Kita tangani hingga mereka sembuh dan bisa bekerja kembali," ujar Anang ditemui di proyek Sadawarna, Subang, Selasa, 3 Agustus 2021.

Proyek Bendungan Sadawarna Subang, Jawa Barat, terus bergulir saat pandemi.
Proyek Bendungan Sadawarna Subang, Jawa Barat, terus bergulir saat pandemi. Pikiran Rakyat/Novianti Nurulliah
Menurut dia, hingga awal Agustus ini tinggal satu orang pekerja yang saat ini masih dalam proses pemulihan setelah terpapar Covid-19. Dalam beberapa hari kedepan, pekerja tersebut dapat kembali ke lapangan. 

"Kalau ada yang reaktif ada tempat isoman alhamdulillah tersisa satu dan sudah membaik dalam waktu dekat bisa kembali kerja," ujar dia. 

 Baca Juga: Tak Bayar Sewa, Kantor DPD Partai Golkar Bandung Barat Terusir

Diakui dia, selama para pekerja tersebut isoman pihaknya tidak mengandalkan tambahan pekerja karena dikhawatirkan ada penambahan kasus. 

"Orang keluar masuk justru tidak aman karena tidak terpantau, kalau pekerja yang dari awal berkegiatan di sini dapat terpantau," ucap dia. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat