kievskiy.org

41 Persen Warga Bogor Kehilangan Pekerjaan Selama PPKM, 3 Persen Naik Pendapatan

Ilustrasi PPKM Kota Bogor. Anggota Polresta Bogor Kota bersama Dishub Kota Bogor mengatur laju kendaraan roda empat saat pemberlakuan aturan ganjil genap di pintu keluar Gerbang Tol Bogor, Jawa Barat, Minggu, 21 Februari 2021.
Ilustrasi PPKM Kota Bogor. Anggota Polresta Bogor Kota bersama Dishub Kota Bogor mengatur laju kendaraan roda empat saat pemberlakuan aturan ganjil genap di pintu keluar Gerbang Tol Bogor, Jawa Barat, Minggu, 21 Februari 2021. /Antara Foto/Arif Firmansyah ARIF FIRMANSYAH

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 41 persen warga Kota Bogor, Jawa Barat, kehilangan pekerjaan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

Temuan tersebut berdasarkan hasil survei daring terkait persepsi masyarakat Kota Bogor terhadap pandemi Covid-19 yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor bekerja sama dengan IPB. 

Berdasarkan survei yang dilakukan kepada 20.818 responden di Kota Bogor dalam kurun waktu, 3 hingga 9 Agustus 2021, sebanyak 41 warga Kota Bogor mengaku telah kehilangan pekerjaan, dan 65 persen warga mengalami penurunan pendapatan. 

Ahli Ekonomi dan Bisnis IPB, Dr. Raden Dicky Indrawan memaparkan, berdasarkan survei  tersebut, mayoritas warga mengalami penurunan pendapatan hingga 60 hingga 30 persen. 

 Baca Juga: Tak Terima Disebut Jilat Ludah Sendiri Usai Divaksinasi Covid-19, Jerinx: Saya Bersumpah Gak Endors

Sementara 41 persen warga yang kehilangan pekerjaan dan pendapatannya turun,50 persen merupakan pekerja dengan penghasilan bulanan, dan 39 persennya adalah pekerja dengan penghasilan harian. 

"Jadi dari hasil survei, selama PPKM berlangsung sebanyak 65 persen turun, 32 persen tetap, dan 3 persen naik. Mereka yang kehilangan pekerjaan, 65 persen memilih mencari pekerjaan, sementara 23 persen  tidak berusaha," ujar Dicky dalam paparan hasil riset di Grha Paseban Sri Bima, Plaza Balaikota Bogor, Minggu, 15 Agustus 2021.

Namun demikian, Dicky menyebut jika ada tiga persen warga yang mengaku mengalami kenaikan pendapatan selama pandemi. 

 Baca Juga: Warga Berlarian Saat Taliban 'Kepung' Kabul, Pemerintah Afghanistan: Jangan Khawatir

Dicky mengatakan, kenaikan tersebut didominasi warga berpenghasilan harian, karena PPKM membuat warga lebih memilih berbelanja di lingkungan sekitar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat