kievskiy.org

Kewalahan Siapkan Biaya Operasional, Pengusaha Hotel di Karawang Jual Aset dan Tutup Tempat Usahanya

Ilustrasi kamar hotel. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah turut mengomentari wacana penyediaan tempat isolasi terpusat di hotel bintang tiga untuk anggota DPR.
Ilustrasi kamar hotel. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah turut mengomentari wacana penyediaan tempat isolasi terpusat di hotel bintang tiga untuk anggota DPR. /Pixabay/Engin Akyurt Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Salah satu pengusaha hotel di Karawang terpaksa menjual aset akibat seretnya pemasukan selama PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berlangsung. Dia juga menutup sementara hotel lainnya karena alasan yang sama.

"Dia kewalahan menyiapkan biaya operasional hotelnya. Akhirnya satu hotel dijual dan hotel lainnya ditutup," ujar Ketua PHRI (Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia) Karawang, Gabriel Alexader, saat dihubungi, Senin 16 Agustus 2021.

Menurutnya, penjualan aset dan penutupan operasional hotel dilakukan sebagai langkah penyelamatan di tengah pandemi dan kebijakan PPKM.

"Satu hotel yang ditutup adalah bagian dari grup perhotelan," kata Gabriel.

Baca Juga: Digelar di Hotel Intercontinental Pondok Indah, Harga Sewa Gedung Nikah Lesti Kejora Ditaksir Rp650 Juta Lebih

Dijelaskan, pihak manajemen hotel terpaksa memindahkan semua properti dan sumber daya ke hotel lain dalam satu grup yang kondisi keuangannya masih sehat.

Sementara hotel satunya dijual ke investor lain dan sampai saat ini belum dioperasikan.

Gabriel menjelaskan, semua hotel di Karawang sedang berjuang mengirit biaya operasional. Memang belum ada pengurangan karyawan, namun manajemen hotel mengambil langkah lain dengan mengurangi jam kerja karyawan yang otomatis berdampak juga pada pengurangan gaji.

Menurutnya, di Karawang ada 13 hotel berbintang dan tiga hotel nonbintang yang menjadi anggota PHRI Karawang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat