kievskiy.org

KNKT Selidiki Pedaratan Darurat Cessna 172

TIM KNKT melakukan investigasi terhadap bangkai pesawat Cessna 172 yang mendarat darurat di Desa Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Rabu, 31 Agustus 2016. Penyebab matinya mesin pesawat diperkirakan membutuhkan waktu investigasi hingga 12 bulan.*
TIM KNKT melakukan investigasi terhadap bangkai pesawat Cessna 172 yang mendarat darurat di Desa Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Rabu, 31 Agustus 2016. Penyebab matinya mesin pesawat diperkirakan membutuhkan waktu investigasi hingga 12 bulan.*

SUMBER, (PR).- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai melakukan penyelidikan pada pesawat Cessna 172 yang melakukan pendaratan darurat, Selasa, 30 Agustus 2016, di Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Dibutuhkan setidaknya waktu 12 bulan untuk mengetahui penyebab matinya mesin pesawat.

Ketua Tim Investigasi Khaeruddin menjelaskan, pihaknya memiliki waktu selama 12 bulan untuk menyelesaikan proses investigasi. Bulan pertama, KNKT akan menggali data faktual, 10 bulan selanjutnya adalah draf final, dan di bulan ke 12 adalah laporan final.

”Tapi, bisa saja diselesaikan kurang dari waktu tersebut. kalau kecelakaan ringan, biasanya bisa diselesaikan 3-4 bulan saja,” ujar Khaeruddin, Rabu, 31 Agustus 2016.

Pihak KNKT pun telah membawa mesin pesawat untuk diperiksa lebih lanjut di hangar Bandara Cakrabuwana, Penggung, Cirebon. Hingga saat ini, ia dan tim baru memeriksa percakapan di dalam kokpit pesawat.

Tim ahli mesin akan didatangkan untuk membongkar mesin pesawat nahas tersebut, pemeriksaannya pun kabarnya akan dilakukan di Cirebon. Diperkirakan tim ahli tersebut akan didatangkan pada pekan depan, untuk membongkar dan memeriksa mesin pesawat Cessna 172 itu. ”Rencananya, bagian sayap pesawat akan dilepaskan untuk memudahkan proses evakuasi bangkai pesawat. Untuk sementara, kami baru melihat pesawatnya saja dulu,” ucapnya.

Hingga saat ini, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai penyebab off engine yang membuat pendaratan darurat harus dilakukan Selasa kemarin. Tim investigasi masih harus meminta keterangan lebih lanjut kepada dua awak pesawat, yakni Dana Aviantara (24) dan siswanya, Novriandi (25).
 
Sementara itu, Kepala Pos TNI AU Penggung, Marno mengungkapkan, pesawat Cessna 172 dengan nomor registrasi PK-WTK itu dalam kondisi layak terbang ketika digunakan berlatih. Pihaknya telah melakukan pemeriksaan sebelum pesawat lepas landas. ”Dipastikan kondisinya baik dan layak terbang. Tapi kejadian kemarin (pendaratan darurat) baru yang pertama kali di sekolah penerbangan Angkasa Aviation,” paparnya.

Pesawat latih milik Angkasa Aviation Academy itu terpaksa melakukan pendaratan darurat di areal persawahan di kawasan Mundu, ditengarai mesin pesawat mati ketika berada di ketinggian 1.000 kaki. Pesawat lepas landas dari Bandara Cakrabuwana, Penggung, Kota Cirebon pada pukul 08.30 WIB. Kemudian pesawat hilang kontak dengan petugas Air Traffic Control (ATC) pada pukul 09.02 WIB. Diperkirakan, pendaratan darurat dua awak yang tengah berlatih tersebut terjadi pukul 09.10 WIB di areal persawahan. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat