kievskiy.org

Tahan Abrasi, Aktivis Tanam Ribuan Mangrove

RATUSAN aktivis lingkungan, mahasiswa, dan warga menanam 2.811 batang pohon mangrove di pesisir pantai Desa Jadimulya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Minggu 28 November 2016. Penanaman mangrove di pantai tersebut diharapkan bisa menahan laju abrasi yang semakin mengancam keberadaan pantai di Cirebon.*
RATUSAN aktivis lingkungan, mahasiswa, dan warga menanam 2.811 batang pohon mangrove di pesisir pantai Desa Jadimulya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Minggu 28 November 2016. Penanaman mangrove di pantai tersebut diharapkan bisa menahan laju abrasi yang semakin mengancam keberadaan pantai di Cirebon.*

SUMBER, (PR).- Ratusan aktivis lingkungan, mahasiswa, dan warga pencinta lingkungan menanam 2.811 pohon mangrove di pesisir Pantai Desa Jadimulya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Minggu 27 November 2016. Jumlah pohon yang ditanam sengaja dipilih berdasarkan tanggal peringatan Hari Menanam Pohon Nasional yang jatuh setiap 28 November. Menurut salah seorang aktivis lingkungan, Atik Yuliana, menanam pohon mangrove dipilih sebagai salah satu kegiatan mengisi Hari Menanam Pohon, karena keprihatinan akan laju abrasi yang semakin mengancam keberadaan pantai Cirebon. "Menanam mangrove, memang tidak harus di hari yang spesial. Namun ternyata mengumpulkan hingga ratusan orang seperti saat ini, butuh momen spesial. Begitu kami sebar ke media sosial dalam rangka Hari Menanam Pohon, banyak yang antusias," ucapnya. Menurut dia, dengan laju abrasi mencapai 2 meter per tahun, lama-lama daratan Cirebon akan semakin habis. Sebagai pohon keras, katanya, mangrove mampu menahan laju abrasi melalui akar-akarnya. "Mangrove merupakan tanaman multifungsi, karena bisa dijadikan solusi abrasi, juga bisa dijadikan makanan dan minuman," ucapnya. Ketua LSM Panglaot Yudha Putra, Teuku Fachrudin menambahkan, abrasi memang hanya bisa dilawan oleh penanaman mangrove. Akar pohon mangrove, ucapnya, bisa menambah daratan sepanjang beberapa meter jika dilakukan secara kontinyu."Beberapa waktu lalu, sekitar 12.000 mangrove rusak akibat hantaman gelombang tinggi," katanya. Saat ini, menurut Fachrudin, penanaman mangrove sebanyak 2.811 pohon tersebut akan sangat membantu upaya pemulihan kawasan tersebut. "Jasa pohon mangrove di sepanjang pantai di Kecamatan Gunung Jati ini tidak sedikit. Ribuan pohon ini telah berjasa menahan laju abrasi, dan terbukti telah menambah 12 hektar lahan dengan penambahan bibir pantai sepanjang 150 meter sejak ditanam pada 2013 lalu," paparnya. Menurut dia, saat 12 ribu pohon mangrove mati beberapa waktu lalu, impian agar kawasan tersebut, bisa dijadikan ekowisata serta kawasan arboretrum pun semakin jauh dari harapan. Di pantai Jadimulaya, katanya, sebelum pohon mangrove mati akibat dihantam gelombang, koleksinya sudah cukup lengkap. Sebelum banyak tanaman mati, untuk menuju arboretrum ini hanya dibutuhkan penanaman 60 persen lagi. "Namun sekarang, butuh kerja keras lagi. Kita akan terus perbaiki dan menambah kolekasi mangrove, sehingga kawasan arboretrum di pantai Desa Jadimulya bisa tercipta," ucapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat