kievskiy.org

Petani dan TNI Berperang Melawan Tikus

PETANI dan anggota TNI dari jajaran Kodim 0620 Kabupaten Cirebon beramai-ramai berburu tikus dalam aksi gropyokan memberantas hama tikus di areal persawahan Blok Sitlak, Desa Kertasura, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Rabu 22 Februari 2017.*
PETANI dan anggota TNI dari jajaran Kodim 0620 Kabupaten Cirebon beramai-ramai berburu tikus dalam aksi gropyokan memberantas hama tikus di areal persawahan Blok Sitlak, Desa Kertasura, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Rabu 22 Februari 2017.*

SUMBER, (PR).- Ratusan ekor tikus berhasil ditangkap dan dikumpulkan dalam aksi gropyokan memberantas hama tikus di areal persawahan blok Sitlak, Desa Kertasura, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Rabu 22 Februari 2017. Aksi gropyokan dilakukan puluhan petani dibantu anggota TNI dari jajaran Kodim 0620 Kabupaten Cirebon.

Gropyokan yang merupakan tradisi petani untuk memberantas tikus, dilakukan bersamaan memasuki musim tanam rendeng 2016-2017. Gropyokan tikus dilakukan dengan beberapa cara. salah satunya dengan menggali lubang tikus kemudian menggebuk tikus saat keluar dari lubangnya. Cara lain yaitu dengan mengisi lubang-lubang tikus dengan air kemudian tikus yang keluar dari lubang langsung dipukul dengan kayu. Cara lainnya yakni dengan menggunakan emposan dengan racun tikus.

Menurut Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Irwan Budiana, aksi gropyokan dilakukan untuk menyelamatkan areal pertanian di Kabupaten Cirebon dari ancaman serangan tikus. "Jika ancaman serangan tikus tidak segera kita atasi, akan menjadi ancaman di masa tanam hingga menyebabkan gagal panen," ujar Irwan Budiana, saat ditemui di sela-sela kegiatan gropyokan tikus tersebut, Rabu 22 Februari 2017.

Menurut Irwan, ancaman gagal panen dipastikan akan membuat para petani mengalami kerugian. Dia menyebutkan, kerugian yang dialami petani jika sampai mengalami gagal panen bisa mencapai Rp 20 juta per hektare. "Nilai kerugian sebesar Rp 20 juta per hektare itu bukan nilai yang kecil. Ancaman serangan tikus ini memang sangat meresahkan," kata Irwan.

Selain menyelamatkan panen, Irwan menambahkan, pemerintah sudah bertekad untuk melakukan ekspor 500.000 ton beras ke luar negeri pada tahun ini. Untuk mencapai target itu, kata dia, TNI ikut berupaya membantu para petani menyelamatkan tanaman mereka dari ancaman hama, salah satunya melalui kegiatan gropyokan tikus.

Sementara itu, Camat Kapetakan Carsono menyebutkan, luas areal pertanian di kecamatannya mencapai 3.015 hektare. Areal tanaman pertanian di wilayah Kecamatan Kapetakan memang rentan terhadap serangan tikus. "Populasi tikus di areal pertanian wilayah Kecamatan Kapetakan memang cukup tinggi. Karena itu, kita lakukan gropyokan tikus untuk mengurangi populasinya," terang Carsono.

Ia menyebutkan, kegiatan gropyokan tikus sebenarnya sudah dilakukan di wilayahnya sejak sebelum masa tanam. Dalam aksi gropyokan yang telah dilakukan sebelumnya, berhasil diperoleh 20.000 ekor tikus.

Petugas Penyuluh Pertanian Kabupaten Cirebon, Wasman, menambahkan, tikus merupakan binatang yang cerdik dan perkembangbiakannya sangat cepat. Jika dibiarkan, bisa menyebabkan puso atau gagal panen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat