kievskiy.org

Warga Tasikmalaya Matikan Sistem Peringatan Dini Bencana, Merasa Terganggu Suara Sirene

Ilustrasi sirene bencana.
Ilustrasi sirene bencana. /Pixabay/TBIT

PIKIRAN RAKYAT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya sebelumnya telah memasang EWS di tujuh titik rawan.

Namun, alat yang seharusnya terpasang dengan baik dan menjadi pemberi informasi bagi masyarakat itu, beberapa di antaranya malah sengaja tidak diaktifkan warga setempat karena dianggap mengganggu.

Kepala Bidang Darurat Logistik pada BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan mengatakan, dimatikannya sejumlah EWS itu karena warga terganggu suara sirene, saat alat tersebut mendeteksi ada pergerakan tanah.

"Seperti di Puspahiang misalnya, alatnya tidak berfungsi dengan baik karena dimatikan warga. Kata nya terganggu suara sirenenya," kata Irwan, pada Rabu 3 November 2021.

Baca Juga: Muhammad Yusuf Resmi Jadi Wali Kota Tasikmalaya, Ridwan Kamil Pesan 3 Hal

Ia menuturkan, alat itu sebenarnya memberi peran penting untuk mengantisipasidampak bencana.

”Bahkan, bisa menyelamatkan nyawa. Dengan menyalanya sirene, itu pertanda ada pergerakan tanah sehingga masyarakat bisa segera mencari tempat yang aman sesaat sebelum bencana terjadi,” ujarnya.

Pihaknya sangat menyesalkan tindakan warga tersebut. BPBD pun terus memberi edukasi dan berharap masyarakat paham pentingnya alat itu.

Apalagi ketika curah hujan tinggi seperti yang terjadi dalam sepekan ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat