/photo/2019/12/13/2670114577.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Ada sedikit tampilan berbeda pada gerobak yang kini dibawa Iwan (27). Tidak hanya bertuliskan “Ketoprak”, kali ini ada pesan moral pada gerobak kayu berwarna biru ini. Pesan spesifik, yakni tentang perlawanan terhadap praktik korupsi.
Ya, mulai Jumat 13 Desember 2019, Iwan tidak hanya sekadar berjualan ketoprak, pria bertopi ini kini memiliki tugas baru yaitu menyebarkan virus pencegahan korupsi.
Bersama enam pedagang lainnya, Iwan dinobatkan menjadi Duta Pencegahan Korupsi oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi.
Baca Juga: Dapat Durian Runtuh, Anthony Ginting Lolos Otomatis ke Semifinal BWF World Tour Finals 2019
“Sekarang saya lebih tahu korupsi itu apa sih. Dijelaskan kayak gimana, ternyata bukan cuma bisa dilakuin sama pejabat ya tapi kayak kita juga bisa. Ya yang penting mah jujur aja intinya mah,” kata Iwan usai menghadiri penerimaan Gerobak Bebas Korupsi di Kantor Kejari Kabupaten Bekasi, Cikarang Pusat.
Kendati dijadikan duta, Iwan tidak serta merta diwajibkan untuk menyosialisasikan pencegahan korupsi. Soalnya, dengan pesan yang ditempel pada gerobak yang dibawanya berkeliling ini telah dikategorikan sebagai sosialisasi pencegahan korupsi.
“Enggak kalau disuruh bilang-bilang ke orang lain soal korupsi mah. Cuma memang kan saya jadi tahu, jadi ya minimal kalau ada yang beli bisa sekalian diobrolin. Terus ya kan kalau keliling jadi banyak yang baca stikernya,” ucap dia.
Baca Juga: Jadi Pahlawan, Ghozali Siregar Minta Persib Bandung Sapu Bersih Dua Laga Sisa
Seperti halnya Iwan, Mimi (50) pun didaulat sebagai duta pencegahan korupsi. Dia yang sehari-harinya berjualan di sekitar Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi ini pun ditempeli stiker yang berisikan pencegahan korupsi pada mobil bak terbuka berdagang minuman.