kievskiy.org

Lagi-lagi Kerajaan Baru Muncul di Jawa Barat, Kali Ini di Majalengka

Hj.Siti Riti Romlah istri dari H Jajang Mubarok , Blok babakan Lebak, Desa Banyusari, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka menunjukan kepengurusan Paguyuban Tunggal Rahayu Kandang Wesi 101-010 (AMPERA) yang nantinya diberikan kepercayaan untuk membagikan harta karun kepada warga  Majalengka di tokonya. Di sana juga ada sejumlah catata yang katanya wasiat, dicetak besar di tempel di dinding tembok ruangan.*
Hj.Siti Riti Romlah istri dari H Jajang Mubarok , Blok babakan Lebak, Desa Banyusari, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka menunjukan kepengurusan Paguyuban Tunggal Rahayu Kandang Wesi 101-010 (AMPERA) yang nantinya diberikan kepercayaan untuk membagikan harta karun kepada warga Majalengka di tokonya. Di sana juga ada sejumlah catata yang katanya wasiat, dicetak besar di tempel di dinding tembok ruangan.* /TATI PURNAWATI/KC

PIKIRAN RAKYAT - Ketika ramai adanya kerajaan di sejumlah daerah dan melakukan pungutan uang, lain halnya di Majalengka, ada sebuah kelompok bernama Paguyuban Tunggal Rahayu Kandang Wesi 101-010 (AMPERA) yang katanya menerima mandat menyalurkan bantuan untuk seluruh masyarakat Indonesia demi kesejahteraan masyarakat.

Organisasi tersebut berpusat di Ranca Buaya, Kabupaten Garut dengan pimpinan yang tertera dalam surat Mr.Prof.Dr.Ir.H.Cakra Ningrat,SH (Wijaya Nata Kusumah Nagara). Sementara di Majalengka kepengurusan dipercayakan kepada H.Jajang Mubarok.

Bupati Majalengka Karna Sobahi menyebutkan pihaknya telah mengintruksikan seluruh camat untuk mencegah munculnya kelompok tersebut.

Baca Juga: Berjuang Lawan Virus Corona di Garda Depan, Seorang Petugas Medis Tewas Usai 10 Hari Tak Istirahat

Jika di tempat lain muncul kerajaan dengan segala atributnya dan pungutan kepada anggota, tidak demikian dengan Paguyuban Kandang Wesi di Majalengka yang dipimpin oleh H. Jajang, di rumahnya hanya ada sejumlah daftar kepengurusan yang dicetak berukuran besar menempel di dinding tembok tokonya, serta sejumlah poster berisi beberapa kalimat yang katanya tugas bagi pengurus.

Menurut Jajang dan istrinya Hj. Siti R serta sejumlah anggota yang juga pengurus kecamatan Hapid, Agus, Engkus asal Desa Gunungwangi dan Aceng asal Desa Haurseah, Kamatan Argapura, mereka tidak pernah melakukan aktifitas apapun apalagi melakukan pungutan kepada anggota dan pengurus lainnya.

Kalaupun ada hanya sekedar silaturahim atau melaksanakan istigotsah setiap malam Kamis yang dilakukan di sejumlah pesantren atau tempat lainnya untuk memohon keselamatan dan kesejehteraan warga Indonesia. Itu dilakukan sejak empat bulan terakhir.

Baca Juga: Demi Sensasi dan Menambah Pengikut, Para Pemain Persib Bandung Kerap Diterpa Hoaks

“Dina istogotsah teh munajat ka Allah sing salamet rahayatna, subur makmur sadaya rahayatna,” ungkap Jajang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat