kievskiy.org

Di Tengah Bahaya Jebolnya Bendungan, 1.700 Warga Harus Mengungsi

Banjir di Cilamaya Wetan kembali terjadi. Sekira 1700 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.*
Banjir di Cilamaya Wetan kembali terjadi. Sekira 1700 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.* /DODO RIHANTO/PR

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 518 rumah yang berlokasi di Perumahan Griya Pratama Permai dan Dusun Cipancuh, Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, kembali terendam banjir. Genangan air bah berasal dari luapan Sungai Cilamaya.

Selain menggenangi perumahan warga, banjir juga merusak persemaian tanaman padi yang baru berusia dua pekan. Dipastikan persemian itu hancur tergerus air bah.

Camat Cilamaya Wetan, Basuki Rachmat menyebutkan, akibat bencana tersebut, sebanyak 1700 warga mengungsi ke tempat yang aman.

Baca Juga: 5 Cara untuk Mengubah Pikiran yang Kacau Menjadi Lebih Baik

"Sementara ini, mereka kami tempatkan di Masjid dan Majelis Taklim yang aman dari genangan banjir. Kami tidak tahu sampai kapan air akan surut," katanya.

Menurut Basuki, jika Sungai Cilamaya meluap hingga menggenangi Perumahan Pratama Permai, sudah bisa dipastikan genangan banjir juga akan melanda warga Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan. Sebab, Desa Muara berada di ujung Sungai Cilamaya.

Basuki menuturkan, Sungai Cilamaya meluap karena semua pintu air di Bendungan Barugbug dibuka penuh.

Baca Juga: 5 Manfaat dari Hidrogen Peroksida untuk Mengobati Masalah Kecantikan

"Menurut informasi yang kami terima, Bendungan Barugbug sudah tidak bisa menampung volume air Sungai Cilamaya dan Ciherang. Jika pintu air tidak dibuka ful, dikhawatirkan bendungan bakal ambrol," kata Basuki.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat