kievskiy.org

Indramayu Masih Kebal dari DBD Saat Daerah Lain Mulai Banyak yang Terjangkit

ILUSTRASI nyamuk penyebar DBD.*/DOK. PR
ILUSTRASI nyamuk penyebar DBD.*/DOK. PR

PIKIRAN RAKYAT - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Indramayu belum menonjol. Padahal di daerah lain banyak warga terkena penyakit akibat nyamuk tersebut. Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu meminta warga untuk tetap mewaspadai penyakit tersebut. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara mengatakan, di awal tahun ini perkembangan demam berdarah tidak begitu signifikan naik. Sebagai gambaran bulan Januari 2019 kemarin jumlah kasus bisa mencapai 28. Pada Januari ini turun tipis menjadi 25 kasus.

Ia mengatakan, turunnya kasus DBD di Kabupaten Indramayu disebabkan karena masyarakat yang telah menerapkan PHBS. Menurutnya, PHBS cukup efektif untuk mencegah berkembangnya DBD di lingkungan masyarakat.

Baca Juga: DPRD Jabar Minta Disdik Segera Lakukan Pembinaan Moral dan Mental pada Tenaga Pendidik

"Mungkin karena PHBS di masyarakat sudah membaik," katanya. 

Untuk itu kata Deden, Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu akan terus mensosialisasikan PHBS kepada masyarakat. Ia mengatakan, dirinya terus berkoordinasi dengan petugas puskesmas yang ada di Kabupaten Indramayu. Dengan demikian, diharapkan akan lebih banyak lagi masyarakat yang menerapkan PHBS.

"Tidak ada korban yang meninggal akibat DBD," ungkapnya, Minggu 16 Februari 2020.

Baca Juga: Unggah Penggalan Acaranya yang Dinilai Tak Pantas oleh KPI, Hotman Paris: Aduh, Sopan Gini Kok!

Kendati kasus DBD turun kata Deden, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap penyebaran virus DBD. Apalagi saat ini kondisi cuaca masih memasuki musim penghujan. Ia mengatakan, cara paling efektif untuk mencegah penyebaran DBD yakni dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yakni menguras, menutup bak penampungan air dan memanfaatkan barang bekas. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat