kievskiy.org

Golkar Jabar Bangun Pendidikan Politik dan Potensi Ekonomi Kreatif Milenial

PARTAI Golkar.*
PARTAI Golkar.* /DOK. PR

PIKIRAN RAKYAT - Partai Golkar Jawa Barat mengklaim saat ini telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk merangkul generasi milenial sekaligus mengembangkan industri kreatif di Jawa Barat.

Langkah itu ditempuh selain sebagai pendidikan politik bagi generasi muda, sekaligus untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif berbasis semua potensi sumberdaya lokal yang tersebar di berbagai penjuru Jawa Barat.

“Langkah awal, kita ingin mengembangkan industri kreatif berbasis kopi lokal di Tatar Sunda (Jawa Barat). Selain melatih generasi milenial punya keterampilan dan kreatifitas, langkah itu juga ditujukan untuk memperkenalkan kopi berkualitas tinggi asal Jawa Barat. Intinya, Partai Golkar ingin generasi milenial Jabar itu maju, dan kopi Tatar Sunda harus mendunia,” ungkap Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat Ade Barkah Surachman, di Bandung, Sabtu 29 Februari 2020.

Baca Juga: Kemenhub Kembangkan Bandara Matahora untuk Dukung Pariwisata Wakatobi

Ade mengatakan, pihaknya merencanakan membangun tempat pelatihan pembuatan kopi secara inovatif bagi kaum milenial. Fasilitas tersebut akan dibangun di depan Gedung DPD Golkar Jabar di bangunan yang dulu merupakan Gedung AMPI.

"Jadi rencananya akan kita datangkan barista-barista profesional ke tempat ini. Nah mereka akan mengajarkan cara membuat kopi yang baik dan benar sesuai kebutuhan. Ke depan diharapkan nantinya‎ para generasi  muda ini bisa membuka tempat kopi sendiri," kata Ade yang merupakan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat dan salah satu kandidat Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu.

Selain kopi dengan berbagai jenisnya, Ade pun berjanji akan juga memberikan pelatihan tentang ‎cara mempromosikan penjualan kopi tersebut. Tentunya promosi tersebut harus dengan menggunakan modal yang minim dengan hasil maksimal.

Baca Juga: NASA Rilis Foto Galaksi Spiral yang Berjarak 120 Juta Tahun Cahaya dari Bumi

"Ada berbagai trik marketingnya, semisal dengan media sosial, pamflet dan sebagainya. Hanya saja hal itu terlalu standar, kita berikan trik-trik lain supaya dagangan kopi adik-adik kita ini bisa laku. Lumayan kan bisa menyerap tenaga kerja," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat