PIKIRAN RAKYAT - Perusahaan analisis data lalu lintas, Inrix merilis hasil penelitian Global Traffic Scorecard 2021. Hasilnya, Kota Bogor berada di peringkat lima kota termacet di Indonesia, di bawah Surabaya, Jakarta, Denpasar, dan Malang.
Pada 2016 lalu, aplikasi lalu lintas Waze juga merilis survey serupa. Dalam survey tersebut, Kota Bogor masuk dalam lima kota dengan pengalaman berkendara terburuk di dunia.
Dari hasil penelitian Global Traffic Scorecard 2021, tingkat kemacetan Kota Bogor berada di peringkat lima, dan 821 se-dunia. Dalam catatan Inrix, jumlah waktu yang terbuang dalam kemacetan selama periode jam sibuk di Bogor mencapai 7 jam.
Sementara di Surabaya orang kehilangan waktu selama 62 jam, disusul Jakarta 28 jam, Denpasar 31 jam, dan Malang 29 jam.
Baca Juga: Soal Rencana Ubah Warna Seragam Satpam Jadi Krem, Polri: Bajunya Saja yang Diubah Warna
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, hasil survei tersebut justru menunjukkan peningkatan penataan transportasi di Kota Bogor. Pasalnya, pada 2016 lalu, Kota Bogor pernah dinobatkan sebagai kota termacet di dunia versi Waze.
“Tahun 2016 lalu Waze menyatakan Kota Bogor itu kota termacet di dunia. Nah kalau hari ini peringkatnya sudah ke-821 di dunia, lalu kelima di Indonesia setelah kota-kota besar, berarti ada hal yang baik. Itu pertama,” ujar Bima Arya, Kamis 13 Januari 2022.
Menurut Bima, sejauh ini Kota Bogor terus berbenah melakukan penataan transportasi yang terintegrasi. Salah satunya dengan mereformasi angkutan kota menjadi bus yang ramah lingkungan dan nyaman.