kievskiy.org

Kabupaten Sukabumi Belum Tetapkan KLB Meskipun Sudah Ada Korban Jiwa Akibat DBD

Pasien DBD yang dirawat di salah satu ruangan di RSUD TC Hillers, Rabu 11 Maret 2020.*
Pasien DBD yang dirawat di salah satu ruangan di RSUD TC Hillers, Rabu 11 Maret 2020.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Warga yang meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD), di Kota Sukabumi, Sabtu 14 Maret 2020 bertambah menjadi dua orang. Bertambahnya korban DBD akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu, terhitung kurang dari sepekan. 

Bahkan jumlah warga yang terpapar DBD kini bertambah cukup signifikan. Dari data Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mencatat, kasus DBD hingga pertengahan Maret 2020 ini, telah mencapai 277 kasus. 

"Dua orang yang meninggal itu balita, kematiannya itu karena Dengue shock syndrome (DSS). Ditambah lagi, kedua pasien balita memilki penyakit penyerta yang berat sebelumnya seperti epilepsi meningitis," kata Kepala Bidang  Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Sukabumi, Lulis Delawati.

Baca Juga: Dubes Brazil untuk AS Positif Virus Corona, Jadi Tamu Ketiga Resort Mar-a-Lago Milik Donald Trump yang Terpapar COVID-19

Lulis Delawati mengingatkan agar masyarakat mewaspadai Epidemologi air. Apalagi dari hasil penyelidikan Dinas Kesehatan menggenang kebanyakan di rumah seperti di tempat dispenser atau tempat minuman hewan peliharaan menjadi potensi penyebaran nyamuk tersebut. 

"Harus diwaspadai dan terus menerus dikontrol genangan air di tempat yang berada dirumah rumah," katanya. 

Belum KLB

Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi masih belum menyatakan Kejadian Luar Biasa, kendati jumlah warga yang meninggal akibat DBD Bertambah menjadi dua orang. Padahal warga yang meninggal kurang dari sepekan. 

Baca Juga: Gunakan Seragam Tim Oranye Tanpa Makeup di Wajah, Ashanty Tak Malu Jadi Tukang Sapu Jalanan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat