/photo/2022/01/24/3700318923.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Harga gabah kering giling di sejumlah wilayah di Majalengka mulai naik sejak sepekan terakhir menjadi seharga Rp550.000 hingga Rp600.000 per kw, sayangnya petani kini tidak memiliki stok gabah karena gabah telah habis sejak kemarau.
Menurut keterangan sejumlah petani, semula harga gabah di tingkat petani hanya mencapai Rp530.000 per kw.
Harga di posisi tersebut cukup lama hingga beres tanam rendeng kemarin, saat stok gabah petani mulai menipis dan hanya menyediakan untuk makan sehari-hari.
Lili petani di Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh menyebutkan, begitu harga naik banyak tengkulak yang mencari gabah ke petani dan menawarkan harga hingga Rp550.000 per kw untuk jumlah penjualan dibawah dua kuintal.
Baca Juga: Ikatan Cinta 24 Januari 2022: Ketahuan Ajak Jessica Bertemu, Rendy Disekap Anak Buah Irvan
Sedangkan penjualan diatas tersebut tengkulak menawarkan harga lebih mahal terutama untuk gabah hasil panen gadu kemarin bisa mendekati Rp570.00 per kw.
“Kalau hasil panen gadu harganya lebih mahal. Tapi kan petani sudah tidak punya gabah habis dijual untuk biaya tanam. Paling yang tersisa sedikit, malah banyak petani yang sudah membeli beras karena tidak ada stok di rumah,” ucap Lili.
Di Kelurahan Simpeureum, Kecamatan Cigasong, harga gabah jauh lebih mahal lagi mencapai Rp600.000 per kw.
Baca Juga: Dinkes Ciamis Ungkap Laporan Hasil Tes Acak Covid-19 di Sekolah yang Gelar PTM 100 Persen
Harga penjualan tersebut berlaku untuk semua jenis gabah baik gabah kawak (hasil panen lama) ataupun gabah hasil panen gadu kemarin.