kievskiy.org

Hasil Panen Tak Laku, Petani di Majalengka Nekat Obral Gabah Sampai Rp3.000 per Kg

Petani tengah menjemur gabah hasil panen di ruas jalan Kadipaten-Pagandon, Majalengka, Jawa Barat.
Petani tengah menjemur gabah hasil panen di ruas jalan Kadipaten-Pagandon, Majalengka, Jawa Barat. /Kabar Cirebon/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Seorang petani di Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mengaku rela mengobral gabahnya.

Ia rela menjual dengan harga Rp300.000 per kuintal untuk Gabah Kering Giling, asalkan ada yang bersedia membeli. 

Itu dilakukan saking merasa putus asa setelah berkeliling mendatangi 7 bandar gabah di dua desa di Kecamatan Jatitujuh, dan ternyata tidak ada seorang bandar pun yang bersedia membeli.

Konon alasannya tidak ada uang.

 Baca Juga: Zaskia Adya Mecca Tanggapi Larangan Pengawalan Mobil Mewah: Enggak Keren Kalau Kamu bukan Presiden

Baca Juga: Rusia Lancarkan Serangan Udara di Suriah, Tewaskan Warga Sipil

“Diobral saja. Bagaimana ya ini gabah tidak ada yang beli. Kalau untuk dimakan sampai panen lagi juga hanya butuh 10 karung,” kata Aep yang mengaku putus asa tidak mendapatkan uang dari panennya.

Dia memprediksi ada yang mempermainkan harga gabah petani, jika pemerintah tidak segera turun tangan menyelamatkan gabah petani.

“Saya pusing, ada padi yang masih belum dipanen. Padi yang telah dipanen tidak laku,“ kata Aep.

 Baca Juga: Mantan PM Kanada Kena Tuduhan Spionase, Presiden AS Turun Tangan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat