kievskiy.org

Tes Covid-19 Massal Disebar di 8 Titik, Skema Drive Thru Dikhawatirkan Mengundang Kerumunan Massa

PETUGAS  menunjukkan paket tes covid dengan metode rapid test yang diterima Pemkot Bogor, Rabu (25/3/2020).*
PETUGAS menunjukkan paket tes covid dengan metode rapid test yang diterima Pemkot Bogor, Rabu (25/3/2020).* /Dok. Humas Kota Bogor

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bogor memastikan  pelaksanaan tes covid-19 tak akan dilaksanakan di GOR Pajajaran, melainkan disebar di 8 titik puskesmas atau rumah sakit di Kota Bogor. 

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menuturkan,  semula  Pemkot Bogor memang berencana menggelar tes covid massal di GOR Pajajaran dengan sistem drive thru, seperti yang diusulkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca Juga: Ada Anggota DPR Menolak Test Corona Kolektif, Sekjen: Tidak Dipaksa

Namun, melihat pelaksanaan  tes covid-19 di  Stadion Patriot di Bekasi yang justru menimbulkan kerumunan,  Pemkot Bogor kemudian mengubah skenarionya.

“Contoh begini, kalau rapid test dilokasikan di GOR Pajajaran, model drive thrue,  kalau 800 orang per lima menit, maka kita butuh waktu sekitar 4000 menit, atau sekita 66,6 jam yang dibutuhkan. Dalam hari bisa sekitar 2,7 hari. Tetapi  petugas kerja 8 jam, maka dibutuhkan 5 hari  untuk 800 orang.  Kita sudah buat jalurnya, tetapi takut nanti justru mengundang kerumunan massa,” ujar Dedie kepada Pikiran-Rakyat.com melalui sambungan telepon seluler, Rabu 25 Maret 2020.

Menurut Dedie, penyebaran tes covid massal  di 8 titik diharapkan bisa meminimalisasi kerumunan.   Sesuai rencana, tes covid yang akan dilaksanakan pekan ini akan dilakukan di 6 puskesmas induk,  rumah sakit, dan  Dinas Kesehatan Kota Bogor.

Baca Juga: Untuk Memutus Mata Rantai Covid-19, PMI Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Ruang Publik

“Nanti yang tes sudah kita data by name by addres,  kita atur waktunya,  taruhlah tiga hari pelaksanaanya karena enggak bisa sekaligus. Kalau sehari dan semuanya datang,  itu bertentangan dengan prinsip social distancing. Kita lagi menghitung waktu yang tepat, apakah Jumat, Sabtu, atau Minggu, pokoknya minggu ini harus mulai,” kata Dedie.

Saat ini,   Kota Bogor sendiri dipastikan mendapatkan alokasi  test kit  sebanyak 800 alat.  Tes akan diprioritaskan untuk beberapa kategori, yakni pertama orang yang paling berisiko terpapar virus corona, seperti petugas medis di rumah sakit,  garda terdepan di wilayah seperti camat, lurah, dan bhabinkamtimas,  Orang Dalam Pemantauan (ODP),  Pasien Dalam Pemantauan (PDP),  dan orang-orang yang ada dalam lingkaran pasien positif covid, mulai dari anggota keluarga dan lingkungan kerja.

Baca Juga: Delapan Warga Purwakarta Jadi ODP Setelah Hadiri Musda Hipmi Jabar

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat