kievskiy.org

Ada Anggota DPR Menolak Test Corona Kolektif, Sekjen: Tidak Dipaksa

POLI Khusus Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Senin, 16 Maret 2020. Poli ini menyelenggarakan rapid test Corona yang dibuka pukul 08.00-20.00 WIB tersebut khusus untuk melayani masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan.*
POLI Khusus Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Senin, 16 Maret 2020. Poli ini menyelenggarakan rapid test Corona yang dibuka pukul 08.00-20.00 WIB tersebut khusus untuk melayani masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Indra Iskandar menyebut tak ada paksaan bagi fraksi DPR yang anggotanya enggan mengikuti pemeriksaan kolektif Covid-19. Indra mengatakan hal itu menanggapi adanya penolakan sejumlah fraksi terkait wacana pemeriksaan Covid-19 bagi 575 anggota DPR bersama keluarganya.

“Kalau ada yang menolak tidak dipaksa,” kata Indra melalui pesan singkat kepada “PR”, Rabu 25 Maret 2020.

Kendati demikian, Indra memastikan kalau tes ini adalah upaya dari sejumlah anggota DPR untuk memastikan lingkungan Senayan negatif dari Corona. Pengadaannya pun berasal dari pimpinan dan anggota bukan dari APBN. Adapun mengenai waktunya, sampai saat ini belum ada kepastian.

Baca Juga: Delapan Warga Purwakarta Jadi ODP Setelah Hadiri Musda Hipmi Jabar

“Waktunya belum diputuskan, nanti akan diputuskan oleh pimpinan DPR,” ucap dia seraya menyebut alat yang dipesan untuk pemeriksaan pun belum sampai.

Mulanya, 575 anggota DPR akan menjalani pemeriksaan virus Corona pada Kamis 26 Maret 2020 atau Jumat 27 Maret 2020 ini. Menurut Indra, meski nanti hasilnya negatif, sebagai langkah antisipasi, 575 anggota DPR yang diperiksa tetap akan diberi vaksin. Pemeriksaannya sendiri akan dikawal oleh empat dokter dan empat paramedis.

"Nanti ketika hasilnya negatif, langsung dirujuk ke beberapa rumah sakit untuk divaksin anti flu dan antipneumonia," kata Indra.

Baca Juga: Update Virus Corona di Indonesia per Rabu Sore, 25 Maret 2020: Pasien Positif 105 Orang, 3 Meninggal

Menurut dia, pemeriksaan yang akan dilakukan dengan metode test ini akan berlaku juga bagi keluarga anggota dewan. Rencananya, tes ini akan digelar di kompleks rumah dinas DPR RI yang terletak di Kalibata dan Ulujami, Jakarta Selatan.

"Keluarga anggota dewan akan dites secara bergilir. Tes yang dilakukan berupa pengambilan sampel darah (rapid test), bukan pengambilan sampel lendir hidung atau tenggorokan (Polymerase Chain Reaction/PCR)," ucap dia.

Indra mengatakan mulanya hanya anggota dewan yang di atas 50 tahun yang menjalani pemeriksaan. Namun akhirnya tes itu digelar untuk semua atas permintaan anggota dewan sendiri. Meski diakui Indra jumlahnya pasti akan sangat banyak.

"Karena kan jumlah anggota dewan 575, kalau kali empat saja rata-rata sekitar di atas dua ribu keseluruhan, dengan pembantu dan driver barang kali," kata Indra.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat