kievskiy.org

Pembangunan Jalan Poros Tengah Garut Ditengarai Sebabkan Banjir Bandang

ILUSTRASI banjir.*
ILUSTRASI banjir.* /ADE MAMAD/"PR"

PIKIRAN RAKYAT – Pembangunan Jalan Poros Tengah Kabupaten Garut yang merusak kawasan hutan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan Garut ditengarai menjadi penyebab banjir bandang di sejumlah desa.

Pemerintah Kabupaten Garut pun mesti menghentikan proses pembangunan jalan tersebut demi keselamatan warga dan kelestarian ekosistem lingkungan hidup.

Ketua Badan Pengurus  Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Barat Dedi Kurniawan menuturkan, beberapa bencana alam berupa banjir bandang terjadi pada Jumat, 3 April 2020. ‎

Baca Juga: Ramalan Zodiak 6 April 2020, Sagitarius Alami Keberuntungan Sekaligus Kemalangan

"Data FK3I Jabar yang didapat dari Konsorsium Penyelamat Cikuray memperjelas fakta di mana pembangunan jalan tersebut telah dan akan berdampak pada kondisi bencana banjir bandang di Garut," kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 5 April 2020.

Hujan yang mengguyur kawasan pembangunan jalan tersebut membuat terjadinya banjir bandang di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang dan Desa Sindangsari, Kecamatan Cigedug.

Banjir bandang di Desa Mekarjaya terjadi lantaran meluapnya Sungai Cikaengan yang membawa material tanah.

Baca Juga: Korban Banjir di Dayeuhkolot Bantah Pemkab Bandung Sudah Bantu Masker

"Sungai tersebut merupakan sungai yang bersebelahan dengan pembangunan jalan poros tengah," ujar Dedi. Banjir bandang juga terjadi di Desa Sindangsari, Kecamatan Cigedug yang lokasinya berda di bawah tempat pembangunan jalan berlangsung.

"Sangat jelas banjir bandang tersebut akibat tegakan pohon berkurang yang beralih fungsi akibat adanya penebangan untuk kepentingan pembangunan jalan sehingga mengakibatkan Banjir Bandang disertai lumpur," kata Dedi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat