PIKIRAN RAKYAT - Fauzan Alfarizi (10) anak ketiga pasangan Carli (47) dan Yeni (47) warga Blok Sumur Sindu, RT 01/02, Desa Sumber Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, terus terbaring di rumahnya.
Terkadang tengkurap kadang terlentang dengan digerakan orang tuanya.
Dia tak mampu menggerakan badannya, bagian kakinya kecil demikian juga dengan badannya seperti kekurangan gizi, pertumbuhan badannya tidak normal.
Baca Juga: Sesal Wayne Rooney Mengenang Masa Emasnya: Harusnya Saya Cetak Lebih Banyak Gol
Teman seusianya semua sudah duduk di bangku sekolah SD/MI kelas IV. Diapun tak bisa bermain seperti anak-anak lain diusianya.
Menurut keterangan orang tuanya Carli dan Yeni, anaknya tersebut menderita lumpuh sejak usia dua tahunan, perkembangan tubuhnya tidak baik.
Kondisi ini berawal saat usia dua tahunan Fauzan diimunisasi di Posyandu yang ada di desanya. Usai diimunisasi suhu badannya panas tidak turun-turun hingga hampir sebulan lebih. Sejak itu dia sakit-sakitan.
Baca Juga: Tetapkan Awal Ramadhan, 82 Titik Disiapkan untuk Pengamatan Hilal
Ketika diperiksakan, petugas kesehatan mengatakan bahwa suhu panas dianggap biasa di kala habis di imunisasi. Namun berbeda dengan Fauzan yang tak kunjung sembuh hingga pertumbuhan badanya mengecil kakinya tak bisa berjalan, bicarapun sulit.
“Pernah saya datang ke Posyandu menanyakan kartu KMS yang biasa dipegang orang tua anak guna melihat perkembangan tubuh anak. Tapi ternyata KMS milik anak saya tidak ada di Posyandu dan tidak ada catatan perkembangan tubuh anak,” ungkap Yeni yang menyebutkan saat, dilahirkan anaknya tumbuh normal dan sehat, bahkan kelahirannyapun dilakukan oleh bidan.