kievskiy.org

Jumlah PDP Covid-19 Meninggal Dunia di Kabupaten Bogor 16 Orang

KEMENKES: Rumah Sakit perlu menutup seluruh praktik rutin kecuali penanganan emergensi sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.
KEMENKES: Rumah Sakit perlu menutup seluruh praktik rutin kecuali penanganan emergensi sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19. /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Satu minggu setelah ditetapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bogor, terdapat satu pasien dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia, yakni perempuan berusia 28 tahun asal Cileungsi. Sehingga jumlah PDP yang meninggal dunia sampai Selasa 21 April 2020 sebanyak 16 orang.

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor, Bupati Ade Yasin dalam rilisnya menyampaikan, untuk terkonfirmasi positif Covid-19 belum ada penambahan jumlahnya yakni sampai kemarin masih berjumlah 58 orang.

Dari jumlah terkonfirmasi positif tersebut, sebanyak 4 orang dinyatakan sembuh dan sebanyak 5 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Gian Zola Enggan Berleha-leha, Tingkatkan Porsi Latihan Meskipun Kompetisi Terhenti

Sementara, kata Bupati Ade Yasin, untuk status PDP terjadi penambahan jumlah yang meninggal dunia pada Senin 20 April 2020 yakni satu perempuan berusia 28 tahun.

“Dengan penambahan pasien PDP yang meninggal dunia, maka jumlah PDP yang meninggal dunia tercatat sebanyak 16 orang,” katanya.

Data Gugus Tugas Percepatan Penangganan Covid-19 Kabupaten Bogor, saat ini tercatat sebanyak 1.206 orang dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP). Dari jumlah tersebut sebanyak 775 orang selesai dipantau dan 431 orang menjalani pemantauan.

Sedangkan status PDP tercatat sebanyak 703 orang dengan sebanyak 397 selesai diawasi dan sebanyak 290 dalam pengawasan.

Baca Juga: VIDEO: Pelatih Liverpool Jurgen Klopp Punya Hobi Baru, 'Ini Bakat Aku'

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat