kievskiy.org

Pabrik di Kabupaten Bogor Kesulitan Lakukan Rapid Test Pada Karyawan

ILUSTRASI rapid test virus corona Covid-19.*
ILUSTRASI rapid test virus corona Covid-19.* /ADE BAYU INDRA/PR

PIKIRAN RAKYAT - Pihak perusahaan atau pabrik di wilayah Kabupaten Bogor yang jumlahnya ribuan mengalami kesulitan untuk melakukan rapid test bagi pekerja atau buruh sesuai dengan yang dianjurkan dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) disebabkan selain alat rapid tes sulit diperoleh juga dikarenakan harga alat tersebut cukup mahal.

Saat ini jumlah perusahaan atau pabrik yang beroperasional di wilayah Kabupaten Bogor seperti dilansir Badan Pusat Statistik (BPOS) untuk industri kecil menengah mencapai 1.195 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja mencapai lebih kurang 99.371 orang. Sedangkan jumlah Industri menengah dan besar mencapai 1.917 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja mencapai 23.907 orang.

Ketua DPK Asosiasi Perusahaan Indonesia (Apindo) Kabupaten Bogor Alexander Frans kepada “PR” Minggu 19 April 2020 menjelaskan, pihak perusahaan di wilayah Kabupaten Bogor mendukung sekali kebijakan PSBB yang diterapkan di Kabupaten Bogor sejak tanggal 15 April.

Baca Juga: WI Kembali Diciduk Polisi Meski Baru Bebas Melalui Program Asimilasi

Selama PSBB diterapkan, pekerja atau buruh harus diperiksa suhu badan saat masuk di pos utama dengan thermo gun fore head. Jika hasil pemeriksaan suhu badan pekerja d atas 37,5 cerlcius, maka pekerja yang bersangkutan harus dipulang dan harus isolasi mandiri di rumah.

Kemudian, para pekerja harus menggunakan masker selama dalam lingkungan perusahaan, menjaga jarak minimal 1 meter di tempat kerja, menyediakan tempat cuci tangan dan sabun di beberapa titik, menyediakan hans sanitizer di pintu masuk atau pintu keluar, melakukan penyemprotan disinfectan secara rutin di lingkungan pabrik, membatasi menerima tamu dan membatasi pertemuan atau rapat.

“Hal hal seperti ini sudah disampaikan kepada seluruh perusahaan dan pabrik di Kabupaten Bogor agar memperhatikan masalah penerapan PSBB, “ kata Alexander Frans.

Baca Juga: 900 Pasien dari 90 Negara Dilibatkan pada Uji Coba Obat COVID-19, Indonesia Salah Satunya

Menurut dia, yang masih sulit untuk dilakukan perusahaan adalah terkait ketentuan harus melakukan rapid test untuk semua pekerja.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat