kievskiy.org

Disertai Sindrom Geriatri, Pasien Suspect Covid-19 di Indramayu Meninggal Dunia

ILUSTRASI virus corona (COVID-19)
ILUSTRASI virus corona (COVID-19) //pixabay /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Indramayu kembali meninggal dunia. Pasien yang sebelumnya dinyatakan positif dalam hasil rapid test tersebut merupakan warga asal Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu. Hingga saat ini, hasil swab pasien tersebut belum keluar sehingga belum bisa dipastikan terkonfirmasi positif atau tidak.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Indramayu Deden Boni Koswara mengatakan, pasien tersebut meninggal pada Kamis 23 April 2020. Meninggalnya pasien berusia 75 tahun tersebut disertai oleh sindrom geriatri.

“Pasien sudah dimakamkan sesuai dengan prosedur,” kata Deden, Jumat 24 April 2020.

Baca Juga: Putus Rantai Penularan Covid-19, Pasar Cikurubuk Online Kota Tasikmalaya Diresmikan

Dia menambahkan, petugas kesehatan juga sudah melakukan pengecekan kesehatan terhadap orang yang pernah berinteraksi erat termasuk keluarganya. Hasilnya ada 11 orang yang sudah menjalani rapid test dan hasilnya negatif. Seluruhnya diminta untuk menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari guna memastikan kesehatannya masing-masing.

Kendati demikian, sesuai prosedur kesebelas pasien akan kembali menjalani rapid test untuk yang kedua kalinya. “Sesuai protap akan dilakukan rapid test hari ke-7 hingga 10. Dia pun berharap, hasil kembali menunjukkan negatif. Saat ini, petugas kesehatan pun terus memantau belasan pasien tersebut agar benar-benar melaksanakan isolasi mandiri.

Deden mengatakan, meski sudah mengantongi hasil rapid test, dirinya belum mengetahui hasil swab pasien. Sebab hingga saat ini sampel pasien masih tengah diteliti di laboratorium kesehatan daerah Jawa Barat. Mengingat banyaknya sampel yang masuk kata dia, proses penelitian memakan waktu yang tak sedikit.

Baca Juga: VIDEO: Mengenang Launching Persib Musim 2016 di Siliwangi jadi 'Pesta Terakhir' Bobotoh

“Rata-rata sampel diteliti sekitar 14 hari lamanya,” ungkap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat