kievskiy.org

Tak Mau Memberi Uang dan Rokok, Santri Jadi Korban Penganiayaan Anak Jalanan hingga Alami Sobek di Kepala

Kapolsek Banyuresmi, Kompol Supian BJ menunjukan luka di bagian kepala santri yang menjadi korban pengeroyokan anak jalanan di kawasan Warungpeuteuy, Desa Sukaraja, Kecamatan Banyuresmi, Minggu (13/2/2022).
Kapolsek Banyuresmi, Kompol Supian BJ menunjukan luka di bagian kepala santri yang menjadi korban pengeroyokan anak jalanan di kawasan Warungpeuteuy, Desa Sukaraja, Kecamatan Banyuresmi, Minggu (13/2/2022). /Pikiran Rakyat/Aep Hendy Pikiran Rakyat/Aep Hendy

PIKIRAN RAKYAT - Nasib naas menimpa seorang santri bernama Aceng Ahmad Syifa. Laki-laki berusia 15 tahun ini menjadi korban penganiayaan yang dilakukan sekelompok anak jalanan sehingga mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.

Kapolsek Banyuresmi, Kompol Supian BJ, menyebutkan korban merupakan warga Desa Jangkurang, Kecamatan Leles.

Ia merupakan santri Pondok Pesantren Al Futuhat yang berlokasi di wilayah Kecamatan Leles.

Adapun lokasi kejadian pembacokan menurut Supian berada di wilayah hukum Polsek Banyuresmi tepatnya di kawasan Kampung Warungpeuteuy, Desa Sukaraja. Peristiwa itu terjadi pada hari Minggu 13 Februari 2021.

Baca Juga: Diduga Hasil Perkawinan Sedarah, Domba di Garut Lahir dengan Kondisi Bermata Satu

"Kami mendapat laporan ada seorang santri yang menjadi korban penganiayaan sekelompok anak jalanan. Kami langsung melakukan penanganan kasus ini," ujar Supian saat duhubungi Senin 14 Februari 2022.

Dikatakannya, petugas langsung membawa korban untuk mendapatkan pengobatan sekaligus menjalani visum.

Selain itu, petugas juga langsung melakukan penyelidikan serta pengejaran terhadap para pelaku yang diduga ada enam orang.

Dari hasil penyelidikan, tutur Sopian, diketahui saat itu korban sedang dalam perjalanan menuju sebuah pesantren yang ada di wilayah Kecamatan Tarogong Kaler dengan cara berjalan kaki.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat