kievskiy.org

Pemprov Jabar Luncurkan Aplikasi Covid-19, Bisa Pendampingan Virtual dan Manajemen Stres

Tampilan aplikasi ruangempati.com.*
Tampilan aplikasi ruangempati.com.*

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Tim Pelaksana kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) bekerja sama dengan ITB ( STEI, FSRD, DKV dan LPPM), Pusdi Infeksi Fakultas Kedokteran UNPAD, RS Melinda-2 dan Surya Medika telah menyusun situs ruangempati.com yang dapat dipakai untuk mencegah dan mengatasi dampak psikologis Covid-19.

Layanan situasi sudah bisa digunakan yang memuat Self-assessment, Psikoterapi seni, Pendampingan virtual, Mindfulness, Manajemen stres, Tele-psikiatri emergensi dan Psikoedukasi. Pendampingan virtual dilakukan oleh relawan yang terlatih, melalui ruang tengah, DM Intragam @ketik.hasaka 081.827.2255.

Teddy Hidayat dr SpKj (K) dari TPKJM mengatakan, untuk kasus-kasus yang sulit dan memerlukan penanganan lebih lanjut dirujuk ke Tele-psikiatri emergensi yang dilayani oleh psikiater di RS Melinda-2.

Baca Juga: 10 Cara Alami untuk Meningkatkan Daya Ingat Walau Hanya #DiRumahAja

"Aplikasi yang dikembangkan oleh STEI – ITB ini menjadi lebih menarik lagi untuk dinikmati karena dalam pembuatannya Ahli Desain Komunikasi Visual ITB mengolah pesan secara informatif, komunikatif, dan efektif, serta sekreatif mungkin agar pesan dapat mencapai sasaran, "kata dia, Senin 4 Mei 2020.

Aplikasi ruangempati.com ini tidak hanya akan digunakan selama pandemi Covid-19 saja, tetapi akan terus dikembangkan untuk kepentingan di Perguruan Tinggi dan masyarakat.

Untuk diketahui, Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau Corona telah menimbulkan stres, kepanikan dan ketakutan yang luar biasa. Dalam situasi seperti ini kesehatan mental menjadi begitu penting dan dibutuhkan.

Baca Juga: Wujud Kepedulian Daya Group Perangi Corona, Beri Bantuan Tenaga Medis dan Warga Terdampak

"Mengapa ? Covid-19 telah memporakporandakan ekonomi dunia, memicu pengangguran dan kesulitan keuangan yang kemudian diikuti gelombang depresi dan bunuh diri. Isolasi dan pembatasan fisik yang berkepanjangan membuat stres menjadi lebih berat," kata dia.

Adapun mereka yang berisiko menderita stres adalah kelompok usia lanjut dan anak-anak, yang sebelumnya sudah menderita gangguan dan para petugas medis yang merawat pasien atau yang di garis depan. Dari pengalam klinis, sebagian besar tenaga medis yang merawat pasien Covid-19 mengeluh dampak psikologis dan rentan terhadap tekanan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat