kievskiy.org

Tiga Penumpang Positif Covid-19, Pemkot Bogor Minta Operasional Kereta Komuter Dievaluasi

PETUGAS melakukan perbaikan listrik aliran atas pasca anjloknya kereta komuter relasi Jatinegara-Bogor di pintu perlintasan kereta Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin 11 Maret 2019. Operasional kereta komuter sempat terganggu karena hanya bisa menggunakan satu jalur kereta.*
PETUGAS melakukan perbaikan listrik aliran atas pasca anjloknya kereta komuter relasi Jatinegara-Bogor di pintu perlintasan kereta Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin 11 Maret 2019. Operasional kereta komuter sempat terganggu karena hanya bisa menggunakan satu jalur kereta.* /WINDIYATI RETNO/PIKIRAN RAKYAT

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bogor meminta PT Kereta Api Indonesia mengevaluasi kebijakan operasional kereta komuter selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Evaluasi diminta segera dilakukan menyusul ditemukannya tiga penumpang yang positif Covid-19 dari hasil tes swab yang digelar di Stasiun Bogor belum lama ini. 

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, dari 350 penumpang dan petugas PT Kereta Api Indonesia yang menjalani tes swab PCR (Polymerase Chain Reaction), tiga di antaranya terindikasi positif Covid-19. 

Menurut Dedie, tiga warga yang positif Covid-19 bukan warga Kota Bogor. Dua di antaranya merupakan warga DKI Jakarta, dan satu ber KTP di Kabupaten Bandung Barat.  Meskipun bukan warga Kota Bogor, Dedie memastikan ada potensi risiko yang menghantui warga, apabila bepergian memakai alat transportasi Massal.

Baca Juga: Dicegat Petugas di Cimahi, Pemudik Cari Jalan Lain ke Kampung Halaman

"Untuk itu, mari kita sama-sama memperbaiki langkah agar potensi penyebaran Covid-19 dapat terus ditekan, Saya berharap masing-masing instansi terkait melakukan evaluasi dari hasil ini, " ujar Dedie Rachim, Senin 4 Mei 2020.

Sejauh ini, Pemkot Bogor telah menghubungi pihak PT KAI dan Direktur Utama PT Commuterline Indonesia (KCI).  Dalam sambungan telepon, Pemkot Bogor meminta PT KCI dan PT KAI untuk melakukan perbaikan penerapan pembatasan jarak selama operasional kereta komuter. Menurut Dedie, permintaan Pemkot Bogor sudah direspons dengan adanya instruksi tentang prosedur operasional kereta komuter selama PSBB.

"Sudah direspons dengan mengeluarkan instruksi bila kapasitas penumpang tidak sesuai protokol Covid-19 maka KA tidak diberangkatkan," kata Dedie. 

Baca Juga: Beredar Bantuan Beras Berlogo Bupati Jember, Bawaslu: Tak Boleh Jadi Alat Politik

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui media sosialnya juga mengumumkan adanya temuan kasus Covid-19 di Stasiun Bogor melalui media sosial. Menurut Ridwan, temuan yang didapat dari tes swab secara acak ini membuktikan bahwa kereta komuter yang masih padat bisa menjadi transportasi pembawa virus dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG).

PSBB pun bisa terancam gagal jika kereta komuter terus dioperasikan, karena tiga orang yang terdeteksi Covid-19 diprediksi telah melakukan kontak dengan banyak orang. Selain itu, pelacakan terhadap jejak orang yang berhubungan dengan tiga orang tersebut juga sulit dilakukan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat