kievskiy.org

Komuter Tetap Beroperasi Meski 3 Orang Positif Covid-19, Bima Arya: Paling Ideal Tutup

Calon penumpang KRL Commuter Line antre menunggu kedatangan kereta di Stasiun Depok Lama, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020). Antrean tersebut dampak dari kebijakan pembatasan jumlah penumpang di setiap rangkaian kereta dalam rangka percepatan penanganan pandemi COVID-19. *
Calon penumpang KRL Commuter Line antre menunggu kedatangan kereta di Stasiun Depok Lama, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020). Antrean tersebut dampak dari kebijakan pembatasan jumlah penumpang di setiap rangkaian kereta dalam rangka percepatan penanganan pandemi COVID-19. * /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memastikan kereta komuter Jabodetabek tetap beroperasi meskipun ditemukan tiga penumpang yang terindikasi positif Covid-19. PT KCI lebih memilih untuk memperketat batasan pengguna kereta komuter selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, hasil tes usap menunjukkan penumpang yang terduga Covid-19 kurang dari 1 persen dari pengguna yang melakukan tes. Anne menyebut, penyebaran virus tersebut bisa terjadi di mana pun, termasuk di lokasi kerja, di pasar, maupun lokasi yang didatangi pengguna.

Meskipun persentasenya sangat rendah, PT KCI berupaya meningkatkan upaya pencegahan peyebaran Covid-19 di kereta komuter. Sejauh ini, Anne menyebut, PT KCI sudah melakukan antisipasi penyebaran virus dengan melakukan cek suhu tubuh, menyediakan wastafel hingga mewajibkan penggunaan masker.

Baca Juga: Honda Siap Perkenalkan All New CBR600RR Oktober Mendatang, Ada Fitur Traction Control

“Mengenai kepadatan pada dua hingga tiga perjalanan KRL terutama pada jam pulang kerja yang juga menjelang jam buka puasa, PT KAI mengantisipasi dengan memperketat batasan pengguna yang diizinkan masuk ke peron stasiun dan ke dalam kereta sebagaimana yang dilakukan pada stasiun-stasiun keberangkatan di pagi hari,” ujar Anne Purba dalam siaran pers yang diterima “PR”, Selasa 5 Mei 2020.

Pintu stasiun, lanjut Anne, juga akan ditutup tepat pada pukul 18.00 sesuai aturan PSBB. Upaya itu dilakukan untuk mencegah kepadatan pada jadwal kereta terakhir, dan meningkatkan kedisiplinan penumpang.

“Sudah diterapkan sejak Senin, 4 Mei 2020. Bila masih terdapat kereta yang melebihi kapasitas, ditandai dengan pengguna duduk maupun berdiri tidak sesuai marka yang ada, maka kereta tidak akan diberangkatkan kembali sampai pengguna mengikuti aturan kapasitas maksimum sejumah 60 orang per kereta,” kata Anne.

Baca Juga: Gaya Hidup Berikut Dapat Kurangi Risiko Kematian akibat Henti Jantung

Menurut Anne, saat ini dari 761 perjalanan kereta komuter setiap harinya, 90 persen berjalan dengan kondisi sangat minim pengguna. Hal tersebut terpantau dari data volume penumpang, data pengguna yang masuk keluar stasiun, pantauan petugas di lapangan, maupun gambar-gambar yang diunggah di media sosial. Kepadatan yang sempat terjadi selama PSBB di Jakarta dan kota-kota penyangga, lanjut Anne, terjadi pada 13 April 2020, ketika hari kerja pertama PSBB di Jakarta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat