PIKIRAN RAKYAT - Situasi sulit akibat pandemi Covid-19 membuat warga berbondong-bondong pergi ke Pegadaian.
Mereka memilih untuk menggadaikan barang berharga mereka demi untuk menyambung hidup.
Barang yang digadaikan pun beraneka ragam, ada yang barang elektronik, perhiasan, bahkan pedang hingga keris.
Baca Juga: KPU: Petahana Pasang Foto di Bantuan Sosial Covid-19 Bisa Kena Sanksi
Demikian Diungkapkan Penaksir Pegadaian Cabang Bogor Miftah Farid saat dijumpai di Kantor Pegadaian cabang Bogor, Senin, 4 Mei 2020.
Selama Pandemi Covid-19, transaksi gadai di Bogor memang cenderung naik. Faktor yang berpengaruh di antaranya karena kenaikan harga emas yang cukup signifikan selama pandemi Covid-19.
“Rata-rata gadai perhiasan, ada juga elektronik seperti handphone, laptop, televisi. Normal enggak ada yang aneh karena memang sudah dibatasi. Ada sih keris, tapi berbentuk emas, ada juga pedang, tetapi ada emasnya. Ada paku juga, tapi bentuknya seperti perhiasan,” ujar Miftah Farid.
Baca Juga: Jangkau Kaum Milenial Terkait Informasi Corona, WHO Gaet Aplikasi TikTok dan Snapchat
Harga emas yang tinggi, membuat masyarakat memilih untuk menggadaikan perhiasannya. Pegadaian dipilih karena memberikan harga yang relatif lebih tinggi, dan bunga pinjamannya tidak terlalu tinggi.
“Harga emas memang sejarah paling tinggi saat ini. Sekarang sampai Rp 930 ribu. Tadi saja ada nasabah yang gadai sampai 500 gram, dia dapat Rp 411 juta. Itu baru transaksi satu orang,” kata Miftah.