kievskiy.org

Selama pandemi COVID-19, Per April 2020 OSL Pegadaian Pungkur Meningkat Rp 4 Miliar

Pegadaian.*
Pegadaian.* /PEGADAIAN

PIKIRAN RAKYAT – Di tengah pandemi COVID-19, PT Pegadaian Cabang Pungkur mencatat terjadinya peningkatan kunjungan dan transaksi. Hal tersebut terlihat dari adanya kenaikan outstanding loan (OSL) sekitar Rp 4 miliar pada April 2020.

Pimpinan Cabang Pungkur Hartono mengatakan,  OSL secara global di seluruh outlet Pungkur mencapai Rp 130 miliar. Angka tersebut naik signifikan Rp 4 miliar atau sekitar 4% dibandingkan catatan pada Maret lalu.

Ia menjelaskan, sejak awal Maret saat protokol penanganan COVID-19 diberlakukan terjadi peningkatan kunjungan nasabah. Termasuk juga dikarenakan kenaikan harga komoditas emas yang luar biasa dari sebelum pandemi dikisaran Rp 700.000 menjadi Rp 900.000 per gram.

Baca Juga: Lagi, Balita di Sukabumi Positif Corona Diduga Tertular dari Orang Tua

“Dalam waktu singkat ada perubahan Rp 200.000 yang efeknya cukup memengaruhi keputusan masyarakat terhadap kepemilikan emas dan kebutuhan keuangannya,” ujar Hartono, belum lama ini.

Dikemukakan Hartono, dikondisi saat ini untuk menutupi kebutuhannya, tidak sedikit masyarakat yang menggadaikan atau menjual emas yang dimiliki, karena selain untuk biaya hidup akibat tidak lagi memiliki penghasilan juga dikarenakan harga yang sedang tinggi.

“Kondisi sekarang banyak yang butuh, ada yang digadaikan, ada juga yang top up, serta yang dijual, namun jumlah yang sengaja menjual ini lebih sedikit dibandingkan yang top up. Akan tetapi, disisi lain juga terjadi peningkatan transaksi penjualan emas yang signifikan. Hal ini dikarenakan masyarakat cenderung percaya emas bisa jadi investasi,” ujarnya.

Baca Juga: Tidak Bisa Beribadah di Tengah Covid-19, Beredar Surat Pembongkaran dan Perobohan Masjid

Hartono menuturkan, selain transaksi gadai dan penjualan emas, permintaan untuk layanan mikro juga mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan masyarakat memang sedang membutuhkan uang. Hanya, dikarenakan imbas COVID-19 pihaknya menghentikan sementara layanan tersebut, karena terkendala proses survey yang tidak bisa dilakukan.

“Biasanya memang mendekati puasa terjadi peningkatan transaksi, tetapi untuk tahun ini kenaikan terjadi jauh sebelum puasa. Sedangkan biasanya menjelang lebaran akan banyak yang melakukan penebusan tapi untuk tahun ini apakah akan sama atau terbalik,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat