kievskiy.org

Pelacakan Kontak Dilakukan di Indramayu, Setelah 5 Warga Terkonfirmasi Positif COVID-19

JURU Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Berli Hamdani.
JURU Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Berli Hamdani. /Dok.Humas Pemprov Jabar

PIKIRAN RAKYAT - Rantai penularan COVID-19 di Kabupaten Indramayu terus ditelusuri. Penelusuran ini amat krusial agar kasus positif dari transmisi lokal tidak melonjak,terlebih satu keluarga di Kabupaten Indramayu, yang tediri dari lima orang, terkonfirmasi positif COVID-19. 

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat, Berli Hamdani, menyatakan, penguatan koordinasi dengan Gugus Tugas Kabupaten Indramayu dilakukan guna mempersempit ruang gerak SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.

"Ada penambahan 5 kasus di satu keluarga di Indramayu. Kami berkoordinasi dengan Gugus Tugas Indramayu untuk melaksanakan surveilance, pelacakan kontak, pemeriksaan RDT (rapid diagnostic test) dan tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction), serta pemantauan ODP dan PDP," kata Berli, Jumat 15 Mei 2020.

Baca Juga: Pakar Hukum Sarankan DPR RI Terus Lanjutkan Pembahasan Omnibus Law

Berli mengatakan, sebagai antisipatif keterlambatan hasil tes swab, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang telah diambil spesimen harus diisolasi dan dipantau secara ketat.

Di saat bersamaan, pelacakan orang-orang yang pernah berkontak dengan pasien dilakukan sebagai deteksi dini agar penularan tidak meluas.

"Dilakukan tracing kontak erat untuk deteksi, isolasi, dan pemantauan erat. Akan juga dilakukan rapid test atau tes swab sesuai dengan risiko dan ketersediaan logistik kepada orang-orang yang menjalin kontak dengan PDP. Itu dilakukan agar kasus positif dari transmisi lokal tidak melonjak," ucapnya.

Gugus Tugas Pecepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar memperlakukan jenazah suspek COVID-19 sesuai protokol kesehatan yang dianjurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal itu sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 dari jenazah.

Baca Juga: Update Virus Corona di Jawa Barat 16 Mei 2020, 259 Orang Telah Berhasil Sembuh

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat