PIKIRAN RAKYAT - Pada Minggu 24 Mei 2020, bertepatan dengan hari raya Lebaran atau Idulfitri 1441 Hijriyah, Pangandaran diguncang gempa berkekuatan M 5,1.
Gempa terjadi saat masyarakat tengah beristirahat usai melaksanakan salat ied dan merayakan lebaran di tengah pandemi COVID-19, yakni sekitar pukul 14.11 WIB.
Baca Juga: Flu Burung dan COVID-19 Ada Kesamaan, Peneliti Genomik Indonesia: Selang Beberapa Bulan Mulai Beres
Usai gempa mengguncang, beredar kabar di media sosial melalui salahsatu akun facebook Kanaya Ramadhani.
Dalam unggahannya yang lengkap dengan gambar seakan Pangandaran tengah dilanda tsunami pasca gempa bumi yang terjadi saat lebaran kemarin.
Baca Juga: Update Virus Corona di Jawa Tengah 25 Mei 2020, Total Kasus Capai 1.336 Orang
Tentu saja berita hoaks yang telah disebarkannya hingga 248 kali itu membuat berang masyarakat khususnya para pelaku wisata di Kabupaten Pangandaran.
Meski obyek wisata pantai Pangandaran masih ditutup karena pandemi Covid-19, namun berita hoaks tersebut dapat merugikan masyarakat dan memberikan informasi yang tidak benar untuk kondisi di Pangandaran paska gempa bumi.
Baca Juga: Rayakan Idul Fitri 2020 di Selandia Baru, Tantowi Yahya: Meski Terbatas Suasana Lebaran Harus Terasa