kievskiy.org

Zona Rawan Covid-19 di Pantura Menyempit, Desa yang Diawasi Ketat Tersisa Sebelas

ILUSTRASI Covid-19.*
ILUSTRASI Covid-19.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - ZONA rawan sebaran wabah Covid-19 di pantai utara (pantura) Kabupaten Cirebon menyempit. Dari 149 desa yang berstatus diawasi ketat, kini tinggal tersisa 11 desa.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Cirebon terus menggencarkan tes usap   dahak (swab test) massal menyusul pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional sejak 12 Juni 2020 pekan lalu. Kegiatan itu makin leluasa setelah mendapat tambahan viral transport media (VTM) atau alat pembawa sampel virus sebanyak 1.657 buah.

Sampai Minggu 14 Juni 2020, swab test massal sudah dilakukan terhadap lebih dari 1.879 orang. Tersebar di berbagai tempat seperti pasar tradisional, mal, pusat keramaian hingga untuk para santri yang akan kembali mondok ke sejumlah pesantren di Jawa Timur.

Baca Juga: Dinkes Sumedang Bakal Lakukan Swab Test di Pasar Tanjungsari, Para Pedagang Diminta Tak Menolak

Pemkab melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 setempat menargetkan bisa melakukan swab test ke 5.000 orang. Selain itu, untuk upaya skrining, juga disiapkan 15.000 alat tes cepat atau rapid test.

"Makin banyak cakupan swab test, makin terlihat jelas sebaran wabah. Kalau petanya terlihat, upaya penanggulangan makin mudah," tutur Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab setempat, Nanan Abdul Manan.

Baca Juga: Positif Covid-19, Seorang Wanita Hamil Warga Batujaya Karawang

Dengan tambahan VTM, swab test massal makin efektif. Sebab VTM sangat dibutuhkan untuk menyimpan sampel dahak sebelum dikirim ke laboratorium.

"Yang diperiksa di laboratorium yang menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reactive)ialah sampel dahak di VTM," tuturnya.

Baca Juga: Update Virus Corona DKI Jakarta 14 Juni 2020, Pasien Sembuh Lebih dari 4.000 Orang

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat